BERBAGI
foto: akhir matondang

PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Plang nama jalan ini sudah hampir dua bulan dibiarkan oleh Dinas Perhubungan Mandailing Natal (Madina), Sumut “terkapar”. Warga bingung, instansi tersebut seolah tak peduli atas kondisi tersebut.

“Hanya beberapa pekan setelah plang nama jalan dipasang, sudah jatuh. Sampai hari ini, tidak ada yang peduli memperbaikinya,” ujar seorang warga yang berdagang di simpang Jalan Bakti ABRI, Panyabungan, Madina pada, Rabu (8/5/2024).

Pedagang yang tak mau ditulis namanya itu menyebutkan plang nama jalan itu dipasang sekitar dua bulan lalu, namun baru berselang dua-tiga pekan sudah jatuh. “Kelihatannya galian lubang tempat berdiri tiang plang kurang dalam.”

BERITA TERKAIT  Dihadiri Wabup Madina, Gubsu Buka Pra Musrenbang RKPD 2024 di Sipirok

Hingga berita ini ditulis, Rabu (8/5/2024), plang bertuliskan Jalan Bakti ABRI (Kec. Panyabungan-status jalan kota) masih “tidur” di sisi kiri masuk ke arah arah Jalan Bakti ABRI. Tepatnya di dekat traffic light, jalinsum pertigaan Jalan Williem Iskander dengan Jalan Bakti ABRI, Keluharahan Panyabungan II, Panyabungan.

Sahrul (36), seorang warga yang kebetulan sedang nongkrong di salah satu warung dekat simpang Jalan Bakti ABRI, mengaku heran tidak seorang pun dari instansi terkait peduli dengan plang nama jalan tersebut. “Kok tidak risih ya. Mereka hanya mau proyeknya, soal perawatan tidak peduli sama sekali,” ujarnya.

BERITA TERKAIT  Pemkab Madina Terima Hibah Lahan Pembangunan Asrama Haji dari Keluarga Alm H. Maslin

Warga lainnya, Lian (57), menyebutkan beruntung sampai saat ini plang nama jalan itu belum raib dari tempatnya, padahal sudah lama terlantar di sudut pertigaan tersebut. ”Ungtungma inda i buat par manjal (Untung tidak diambil pemulung rongsokan-red),” katanya.

Lian, Sahrul dan pemilik warung yang ditemui media ini sama-sama berharap plang nama jalan itu segera diberdirikan lagi oleh instansi terkait agar tidak merusak pemandangan.

“Saya yakin orang yang masang sudah melihat hasil kerjanya tidak sempurna, namun ia tak peduli,” kata Sahrul. (*)

Editot: Akhir Matondang

 

BERBAGI