BERBAGI

SUNGGUH pertandingan final Turnamen Bola Voli Bupati Cup 2023 di Lapangan Kayujati, Kecamatan Panyabungan, Mandailing Natal (Madina), Sumut menjadi suatu tontonan menarik bagi masyarakat. Bukan saja lantaran kedua tim yang berlaga bertabur bintang, tapi bagaimana para pemain sangat menjunjung sportivitas.

Lihatlah begitu rileks wasit satu: Ahmad Fauzi dan wasit dua: Andri Nasution dalam memimpin pertandingan.  Ada satu dua protes kecil dari pemain, itu wajar. Namanya masing-masing punya sudut pandang berbeda. Namun keputusan wasit sesuatu yang mutlak. Itu mereka pahami.

Okky Damar dan Sandi Akbar

Ketika wasit meyakinkan alasannya meniup peliut kepada pemain yang protes, si pemain pun langsung memahami dan membalasnya dengan senyum. Tidak ada kata-kata kasar. Tidak sampai ngotot-ngotan,apalagi meluapkan amarah.

Itulah antara lain salah satu yang menjadi alasan partai final turnamen yang mempertemukan  Garuda Bhayangkara Gunungtua Lumbanpasir VC  lawan Sago Nauli Grup VC berlangsung menarik dan enak ditonton.

Penonton pun yang memadati sekitar lapangan yang berada di depan kantor camat Panyabungan sangat terhibur. Tidak ada ketakutan. Juga tak ada sesuatu yagng menyeramkan. Anak-anak, kaum muda, ibu-ibu, dan bapak-bapak larut menyaksikan suatu pertandingan yang betul-betul menjadikan olahraga suatu hiburan dan pemersatu di antara warga.

Para wanita remaja dan nauli bulung ikut terpanggil menyaksikan setiap pertandingan, tak terkeculi saat partai final. Ini disebabkan umumnya pemain yang bertanding memiliki wajah tampan, body semlehoy.

Gari isapai Sandi Akbar ma au,” demikian mungkin dalam benak sebagian anak gadis yang turut menyaksikan pertandingan final. Itu bukan mustahil. Lihatlah, begitu pertandingan partai final usai, sang pemain Proliga– Kompetisi bola voli profesional tahunan di Indonesia yang diselenggarakan oleh PBVSI—sampai kewalahan melayani permintaan foto bareng, tak terkecuali dari para wanita.

BERITA TERKAIT  Daftar di 7 Parpol, Fahrizal Efendi Kian Berkibar sebagai Balon Bupati Madina

Para pemain Proliga dan pemain dari luar daerah telah mengajari kita bagaimana sportivitas dalam olahraga di atas segala-galanya. Mereka juga mampu mempertontonkan persahabatan di atas segala-galanya.

Lihatlah ketika pertandingan belum mulai, beberapa main dari dua tim yang bertanding, misalnya: Sandi Akbar dari Sago Nauli VC dan Okky Damar tim Gunungtua Lumban Pasir VC, saling berpelukan di dekat net sebagai wujud di antara mereka ada rajutan persahabatan.

Mereka yang datang dari nun jauh disana mungkin tak mengira bakal dipertemukan di Panyabungan, ibu kota kabupaten paling selatan Sumut.

Saat pertandingan skor set pertama 22-17 untuk keunggulan Sago Nauli VC, tiba-tiba smass keras Sandi Akbar mengenai dada Irwan, pemain Gunungtua Lumbanpasir VC. Begitu kakinya menyentuh lapangan lagi setelah melakukan lompatan, Sandi Akbar  langsung berlari ke lapangan lawan sembari tersenyum akrab. Ia merangkul Irwan, sembari mengelus-elus sahabatnya itu. Sandi Akbar, minta maaf.

Usai pertandingan para pemain kedua tim saling berangkulan, semua senyum  bahagia. Tak ada raut sedih di antara mereka. Seorang atlet harus paham kalah dan menang dalam suatu pertandingan merupakan hal biasa.

BERITA TERKAIT  Pasmada Serahkan Sumbangan APD untuk Posko Perbatasan dan Puskesmas di Madina

Kalah, bukan berarti mereka kalah dari segi permainan. Menang, juga bukan lantaran mereka lebih menguasai teknik dan strategi. Banyak faktor penentu. Ada soal psikologis pemain, dukungan suporter, kesiapan tim, dan hal-hal lain, termasuk keberuntungan.

Dari gelaran turnamen ini kita banyak belajar bagaimana teknik bermain voli. Bagaimana perlunya kekompakan suatu tim. Kekompakan dan semangat berapi-api yang ditunjukkan Koyak, pemain Gunungtua Lumban Pasir, bisa jadi pemompa semangat bagi rekan-rekannya.

Wakil Bupati Atika Azmi Utammi, Ketua DPRD Erwin Efendi Lubis dan Kapolres AKBP H.M. Reza Chairul AS.

Seperti kata Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi, turnamen seperti ini perlu sering digelar di Madina. Selain sebagai hiburan bagi masyarakat, juga dapat dijadikan para generasi muda mengetahui  teknik dan non teknis bermain bola voli.

Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis yang juga bagian dari pendukung tim Gunungtua Lumban Pasir VC mengaku bangga melihat setiap pertandingan berlangsung aman, damai, dan penuh sportivitas tinggi.

“Jika kondisinya begini kita tak akan lama bisa punya pemain seperti mereka. Kita dapat transfer banyak hal dari para pemain profesonal tersebut,” ujarnya.

Sari segi pelaksanaan, kita patut memberi apresiasi kepada jajaran panitia. Namun tak ada salahnya diadakan evaluasi agar kedepan bisa lebih baik.

Tak ada gading yang tak retak, evaluasi demi kebaikan pelaksanaan berikutnya bukanlah sesuatu yang tabu, termasuk aturan memberi kesempatan bermain bagi pemain Madina…salam.

Akhiruddin Matondang

BERBAGI