BERITAHUta.com—Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi urung buka puasa dan salat magrib di rumah dinas bupati Mandailing Natal (Madina) meskipun pihak pemkab setempat sudah mempersiapkan kegiatan itu.
Edy Rahmayadi bersama rombongan memilih buka puasa serta salat magrib di Rumah Makan (RM) Paranginan, Kayulaut, Kecamatan Lembah Sorik Marapi (LSM), Madina.
Belum ada informasi apakah kegiatan di halaman rumah dinas bupati sudah terlebih dulu dikoordinasikan pihak pemkab dengan Pemprov Sumut.
Yang jelas, dalam hal ini Pemkab Madina terkesan kecolongan. Sebab mereka sudah mempersiapkan beberapa unit tarup, kursi, konsumsi dan lainnya untuk kegiatan buka puasa dan salat magrib orang nomor satu di Sumut tersebut.
Berdasarkan pantauan Beritahuta.com, pada sekitar pukul 15.00, suasana di halaman rumah dinas bupati tampak begitu ramai. Semua perlengkapan untuk acara buka puasa dan salat magrib sudah disiapkan. Panitia tampak sibuk mempersiapkan kegiatan tersebut.
Para pegawai pemkab berpakaian batik pun terlihat sangat ramai, bahkan kendaraan di sisi kiri dan kanan jalinsum depan rumah dinas bupati sudah berjejer. Di pintu gerbang pagar rumah itu petugas berjaga-jaga dan hanya mereka yang ada kepentingan boleh masuk.
Dikutip dari Starnews, Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setdakab Madina Wildan Nasution menyebutkan salah satu agenda kunjungan gubernur di Madina adalah buka puasa dan ramah tamah yang diadakan di rumah dinas bupati.
Plh. Sekda Madina Alamuehaq Daulay pun secara mendadak membuat surat No.005/0510/BKBP/2020 tanggal 20 Februari 2020 perihal Pembatalan Undangan.
Dalam surat itu disebutkan, meneruskan informasi protokoler kunjungan kerja gubernur Sumut di Madina ada perubahan agenda kegiatan. Mengingat padatnya acara dan suatu hal lainnya, kegiatan di rumah dinas bupati Madina tidak lagi dilaksanakan.
“Karena itu, kami mohon maaf undangan yang sudah kami sampaikan dengan ini kami batalkan,” demikian antara lain isi surat yang dibuat atas nama bupati Madina itu.
Dalam beberapa hari ini Edy Rahmayadi melakukan kunjungan kerja di Madina. Dia dan rombongan tiba di Madina, Kamis sore (20/2-2020).
Setiba di Bumi Gordang Sambilan, gubernur langsung menuju Gedung Serba Guna (GSG) di Desa Parbangunan, Panyabungan, Madina dalam rangka pembukaan pra-Musrenbang se-Tabagsel.
Usai acara itu gubernur dan rombongan bukan menuju rumah dinas, malah langsung menuju RM. Paranginan. Di rumah makan yang berada di tepi Aek Singolot ini sudah menunggu Pimpinan Pesantren Musthafawiyah Purba Baru H. Mustafa Bakri Nasution, Calon Bupati Madina Brigjend TNI (Purn) M. Sofwat Nasution, dan sejumlah tokoh masyarakat.
Beberapa saat setelah bertegur sapa dengan Mustafa Bakri, gubernur langsung menyebutkan, “Mana Pak Sofwat pak?” Lalu tampak seorang lelaki langsung memanggil Sofwat Nasution.
Begitu bertemu, kedua Akmil (Akademi Militer) angkatan 1985 itu langsung bersalaman dan salam komando. Momen itu persis berada di dekat Mustafa Bakri.
Beberapa menit Edy Rahmayadi, Mustafa Bakri dan Sofwat Nasution bincang-bincang. Gubenur tampak begitu senang atas kehadiran Sofwat Nasution yang memang sengaja diundangnya secara pribadi.
“Saya ingin menikmati masakan khas Mandailing dibarengi suara arus sungai Aek Singolot,”kata Edy Rahmayadi mengenai alasannya memilih buka puasa dan salat magrib di rumah makan tersebut. (*)
Peliput: Tim
Editor: Akhir Matondang