
BERITAHUta.com—Pemkab Mandailing Natal (Madina), Sumut direncanakan bakal membawa Nurjannah (3,5), bocah yang menderita penyakit sejenis tumor pada bagian muka, ke RS. Adam Malik Medan pada, Rabu (29/9-2021). Tujuannya, agar dia mendapatkan penanganan medis.
Selasa siang (28/9-2021), tim Dinas Sosial Pemkab Madina mendatangi rumah Nurjannah di Desa Sihepeng I, Kecamatan Siabu, Madina untuk memastikan kondisi penyakit yang diderita anak dari pasangan Umaruddin Saleh dan Nur Aisyah Rangkuti itu.
Dalam pertemuan itu, Kepala Dinas Sosial Madina M. Taufik Lubis ingin mengetahui riwayat penyakit Nurjannah sehingga secara garis besar bisa diketahui tindakan medis apa yang bakal dilakukan untuk penyembuhannya.
Selain itu, memastikan bahwa kedua orangtua penderita tumor itu memang layak dapat bantuan dari Dinas Sosial Pemkab Madina.
Taufik Lubis, yang datang bersama sejumlahnya stafnya ke rumah Nurjannah mengatakan Pemkab Madina juga sudah menyiapkan kartu BPJS (Badan Pelayanan Jaminan Kesehatan) kepada Nurjannah sehingga bisa dipergunakan dalam upaya menyembuhkan penyakit diderita Nurjannah.
Selain bantuan dari pemkab, pihak Polri dan TNI juga memberikan tali asih kepada si bocah. Bantuan yang diberikan diharapkan bisa dipakai sebagai biaya selama di rawat di rumah sakit.
Nurjannah saat ini memang tidak seberuntung sebagian anak sebayanya. Ia menderita sakit di bagian muka berupa benjolan daging sebesar kepalan tangan anak remaja. Benjolan itu menyerupai tumor.
Menurut Nur Aisyah, pada awalnya benjolan daging di bagian hidung itu kecil. Namun, lama-kelamaan menjadi besar seperti sekarang.
Akibat benjolan kian membesar, bocah tidak bisa lagi melihat secara sempurna karena terhalang penyakit. Bahkan, kedua matanya kini makin sipit, tidak bisa melihat ke kanan kiri.
Nur Aisyah berharap anak kelima dari suami pertamanya itu bisa sembuh. Hanya saja faktor ekonomi yang tak mendukung, upaya penyembuhan yang dilakukan belum maksimal.
Berdasarkna diagnosa dokter, penyakit Nurjannah disebut Spina Bifida Unspecified atau tidak terbentuknya tempurung kepala secara normal. “Karena tidak terbentuk dengan normal, menyebabkab cairan otak mengalir ke bagian hidung dan menjadi gumpalan daging,” katanya mengutip penjelasan petugas medis.(*)
Editor: Akhir Matondang