BERBAGI
Muhammad Roihan Tanjung alias Perkun (foto: ist)

PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Pendatang baru di kancah politik tingkat Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut jelang Pemilu 2022 mulai bermunculan. Salah satunya, Muhammad Roihan Tanjung.

Perkun, begitu ia biasa disapa,turut hadir saat launching pendaftaran bakal caleg (Bacaleg) Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC-PKB) Madina di Aula Riyadhoturrohman, Aek Galoga, Panyabungan pada, Kamis (22/12-2022).

Tentu saja kehadiran Perkun, yang juga kerap disebut Abu Nawas Madina, di tempat acara PKB menimbulkan tanda tanya bagi kalangan pers.

Karena penasaran, pada, Jumat (23/12-2022), beberapa awak media pun menanyakan hal tersebut secara langsung kepada Perkun. “Memang in shaa Allah  saya bakal maju sebagai salah satu caleg (calon legislatif) pada tingkat kabupaten dari PKB. Doakan saja,” ujarnya.

BERITA TERKAIT  Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Tidak Kenal Organisasi “Amanah”

Lelaki yang dilahirkan di Desa Roburan Lombang, Kecamatan Panyabungan Selatan, Madina, itu ia sudah menyatakan tekad bakal terjun pada politik praktis melalui Pemilu 2024. Hal tersebut beranjak dari keinginan supaya ikut berpatisipasi aktif dalam membangun kabupaten ini melalui lembaga DPRD setempat.

Perkun menyatakan jika masyarakat menghendaki, ia siap membantu kebijakan Pemkab Madina di Dapil (daerah pemilihan) 2 serta wilayah Mandailing Julu, umumnya Madina.

“Tidak ada keraguan saya untuk maju sebagai salah satu caleg PKB pada 2024. Sebaliknya, masyarakat pun supaya jangan ragu atas kehadiran caleg pendatang baru, seperti saya,” kata Perkun.

BERITA TERKAIT  Unjuk Rasa di Sidimpuan Ricuh, Pipi Kapolres Terkena Lemparan Batu

In shaa Allah, lanjutnya, ia siap bersinergi dengan masyarakat dalam melangkah, khususnya Dapil 2 Madina. “Saya siap untuk rakyat. Saya mencalonkan diri karena ingin ikut  membangun daerah. Jangan ragu, dan jangan sungkan. Segala aspirasi memang harus diperjuangkan.”

Perkun menyebutkan, lembaga legislatif sebenarnya punya peran kuat dalam melakukan perubahan, termasuk di Madina.

Karena itu, ambisi membangun Madina dari kekuasaan legislatif harus diraih agar aspirasi menuju perubahan bisa tersalurkan secara berkesinambungan dalam menyusun kebijakan pembangunan daerah sesuai tugas dewan. (*)

Editot: Akhir Matondang

 

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here