BERBAGI

CIANJUR, BERITAHUta.com—Keluarga asal Mandailing Natal (Madina), Sumut yang sedang merantau di Cianjur, Jawa Barat (Jabar) ikut menjadi korban gempa yang terjadi pada, Senin (21/11-2022). Rumah kotrakan mereka luluh lantak dan sebagian besar barang dagangan rusak.

On mai sude baya bang (Hanya ini semua bang-red,” ujar Saddam Husein Dalimunte (34) terbata-bata kepada Beritahuta melalui sambungan telepon pada, Selasa pagi (22/11-2022).

Gempa magnutido 5,6 Senin siang telah meruntuhkan rumah kontrakan ukuran 6 X12 meter yang dihuni keluarga pasangan Saddam dan Salwa Lubis (29) di Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jabar.

Menurut Saddam, beberapa saat sebelum gempa menggelegar, seperti biasa ba’da zuhur istrinya mengingatkan supaya ia pergi belanja dagangan ke pasar.

Namun, baru ini kali, ayah dua anak—Nur Annisah Dalimunthe (9) dan Aftab Fhatian Dalimunthe (3)—merasa malas. “Saya jawab, nanti saja habis azar. On dope aua malosok tu pasar (Baru kali saya malas ke pasar,” cerita lelaki asal Lorong VI, Desa Sihepeng Induk, Kecamatan Siabu, Madina.

BERITA TERKAIT  PT SMGP Bantah Warga Keracunan Karena H2S, Pemkab Madina Bentuk Tim Investigasi

Berselang beberapa menit setelah percakapan itu, terjadilah gempa yang begitu dahsyat. Informasi terakhir, 162 orang meninggal dan ratusan lainnya mengalami luka-luka. Tujuh di antara korban tewas tersebut merupakan tetangga Saddam di Mangunkerta.

foto: ist

Begitu rumah permanen yang dikontrak Rp15 juta per tahun bergoyang akibat gempa, Saddam langsung teriak menyuruh istri dan anaknya keluar rumah.

Ia teriak sembari berlari menggendong Aftab Fhatian, si bocah tiga tahun. Anisah mengikuti sang ayah dari belakang.

Namun, dikala Saddam sudah di luar rumah Salwa tampak masih berusaha mengambil barang-barang, padahal getaran gempa kian dahsyat “Ayo keluar, untuk apa lagi itu,” teriak Saddam kepada istrinya. Sang istri pun keluar rumah.

Tak lama kemudian, rumah yang dipakai sebagai tempat berjualan keperluan sehari-hari itu runtuh. Sebagian besar isi rumah tertimpa material bangunan, termasuk dagangan.

BERITA TERKAIT  Ada Upaya Pihak Tertentu Perkaya Diri, Bimtek PKK Desa se-Madina Langgar Aturan?

Saddam dan Salwa hanya tarpaku melihat tempat tinggal, sekaligus tempat mencari nafkah mereka tak berbentuk lagi. Kejadian serupa juga dialami para tetangganya.

Wajar dei dabo get manyematkon barang dope umak ni daganak i, on maia sude dabo bang (Wajar ibunya anak-anak mau menyelamatkan barang, hanya ini semua,” kata Saddam menangapi istrinya yang masih berusaha hendak menyelematkan barang di dalam rumah.

Saddam dan keluarga baru empat tahun menetap di Cianjur—sebelumnya mereka berdagang di Depok, Jabar. Lantaran jualan di Depok sudah sulit, ia pun coba mengais rezeki di Cianjur.

Hingga Selasa pagi (22/11-2022), Saddam masih belum berani masuk rumah. Wajar, lantaran kondisi bangunan rumah tampak sudah rapuh. Hampir di setiap bagian dinding sudah retak.

Ditemani beberapa perantau asal Madina, Saddam berjaga-jaga di sekitar rumah. Wajar saja. Sementara Salwa bersama kedua anaknya, untuk sementara mengungsi di rumah saudaranya di Rawabungo, Cianjur. (*)

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here