BERBAGI
Letkol Inf. Amrizal Nasution (foto: akhir matondang)

PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Wah, ini mungkin kali pertama terjadi di DPRD Mandailing Natal (Madina), Sumut. Bahkan bisa jadi, belum pernah terjadi di gedung dewan mana pun di tanah air.

Yaitu, seorang komandan Kodim meminta waktu bicara melalui podium yang biasa dipakai wakil rakyat menyampaikan pandangan umum anggota dewan atau kata akhir fraksi.

“Saya harus sampaikan unek-unek ini, makanya tadi saya minta waktu bicara sebentar kepada ketua (dewan),” kata Letkol Inf. Amrizal Nasution, komandan Distrik Militer (Dandim) 0212/Tapanuli Selatan, dihadapan paripurna DPRD Madina pada, Selasa (29/11-2022).

Paripurna dengan agenda pengesahan APBD  Madina 2023 itu dipimpin Erwin Efendi Lubis (ketua), dan dihadiri antara lain Bupati Madina H.M. Jafar Sukhairi Nasution, unsur Forkopimda, sekdakab, pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), dan undangan.

Sesaat sebelum agenda paripurna kedua dilanjutkan, Erwin Efendi Lubis menyebutkan Dandim meminta waktu bicara sebentar lantaran ada sesuatu hal yang ingin disampaikan.

Lalu, Dandim berdiri dari kursi barisan Forkopimda. Ia berjalan menuju podium, dan menyampaikan salam.

Amrizal mengatakan ia sudah menyimpan unek-unek sejak pukul 10.00, yaitu setelah dapat informasi belum ada tanda-tanda agenda paripurna bakal dimulai.

BERITA TERKAIT  4 Bocah Ditemukan Tewas Terapung Dalam Kolam Pemancingan di Padangsidimpuan

Daripada dalam hati terus bertanya-tanya, kata dia, ia memilih mengutarakannya. “Pukul 10.00 tadi saya tanya ajudan saya, undangan pukul berapa. Lalu, dia jawab, pukul 10.00, Dan.”

Pada pukul 10.30, Dandim tanya lagi ajudan. “Eh kau betul enggak, undangan pukul 10.00.”

“Siap komandan, pukul 10.00,”  jawab ajudan.

Karena penasaran, pukul 11.00, Amrizal putuskan berangkat menuju gedung dewan. Kendaraan dinasnya pun meluncur dari tempat istirahat. “Ya sudah, mungkin kita salah. Kita ke kantor dewan saja,” ujarnya kepada ajudan.

Sekitar pukul 11.30 Dandim tiba di kantor DPRD Madina, namun paripurna belum  juga dimulai. “Pertanyaannya ketua, kami ini kan diundang. Ini yang undang berkenan enggak kami datang. Sebab, pas kami datang, yang ngundang gak ada. Itu kan jadi pertanyaan saya. Betul gak kami ini diundang,” tanya Amrizal sembari senyum.

Lalu, dia menyebutkan,”Gimana ini pak bupati, kalau salah, saya mohon maaf. Sekali lagi mohon maaf.”

Amrizal mengatakan untuk memenuhi undangan paripurna DPRD Madina ia berangkat dari Padangsidimpuan, pukul 06.00. “Bagi saya waktu itu sangat penting sekali. Saya harus pantau lima wilayah, apalagi sekarang musim hujan. Terkadang ada longsor, jadi perlu terus monitor.”

BERITA TERKAIT  TKI Asal Madina yang Hilang Kontak di Thailand Diduga Korban Penipuan Lewat Facebook

Sebenarnya bersamaan undangan DPRD Madina, Amrizal juga ada kegiatan lain. Namun lantaran diundang ke Panyabungan, ia menghormati pengundang. “Enggak apa-apa saya korbankan yang lain,” sebutnya.

Dandim merasa perlu menyampaikan unek-unek itu, terutama untuk mempertanyakan apakah betul dia memang diundang. “Kalau kita diundang ke rumah orang, tapi yang punya rumah enggak ada, bingung juga. Daripada saya pendam unek-unek ini, nanti enggak enak.”

Erwin Efendi Lubis menyampaikan terima kasih kepada Dandim. Ia menganggap unek-unek itu sebagai kejutan bagi kalangan legislatif di daerah ini.

In syaa Allah tak ada  niat tidak menghargai tamu yang kami undang. Kami sangat menghargai dan mendewakan tamu kami,” katanya.

Karena dewan lembaga politik, kata anggota Fraksi Partai Gerindra, terkadang ada proses penyesuaian yang terkadang jadwal undangan yang dibuat harus meleset. “Bukan lantaran ada niat untuk memperlambat,” tegasnya.

Agenda paripuna sendiri baru dimulai sekitar pukul 12.35 atau molor sekirar jam.

Tentu saja unek-unek Pak Dandim ini jadi pembelajaran agar pada masa mendatang jadwal paripurna DPRD Madina bisa dimulai tepat waktu.. (*)

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here