BERBAGI
BANTUAN USU--Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU) bersama warga Gunungtua Julu, Kecamatan Panyabungan, Madina usai acara serah terima bantuan mesin pengupas biji kopi, belum lama ini. (foto: istimewa)

BERITAHUta.com—Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU) menyerahkan satu unit mesin pengupas kopi kepada para petani di Desa Gunungtua Julu, Kecamatan Panyabungan, Mandailing Natal (Madina), Sumut.

Kegiatan itu berlangsung, baru-baru ini, di rumah Madong, warga Gunungtua Julu. Sejumlah petani kopi setempat tampak ikut menyaksikan proses penyerahan mesin.

Penyerahan mesin pengupas kopi merupakan tindak lanjut kunjungan pertama tim Pengabdian Kepada Masyarakat USU di Gunungtua Julu. Saat itu mereka melakukan survey tentang persoalan yang dialami petani kopi dalam mengembangkan  hasil produksi.

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat USU bersama sejumlah warga. (foto: istimewa)

Sebelum dilakukan serah-terima mesin pengupas kopi tersebut, tim dan sejumlah petani kopi merakit mesin tersebut. Setelah proses perakitan selesai, dan mesin sudah bisa digunakan sebagaima mestinya, lalu Ahmad Yunus Nasution,ST.,MT., menyerahkan mesin tersebut kepada masyarakat.

BERITA TERKAIT  Lewat Unit Usaha BUMDes, Desa Denai Lama Tak Lagi Disebut Tempat “Jin Buang Anak”

Turut menyaksikan proses serah terima antara lain sejumlah warga Gunungtua Julu, antara lain: Syaifuddin Lubis, Paisal, Andri Madong, Rizki, Zulhadi Nasution,  Raja Regar, dan Hariyanto Nasution.

Pada kesempatan itu, tim dari USU mengajari para petani menyalakan, menggunakan, termasuk memahami cara kerja mesin pengupas kopi kulit kering (ari).

Para petani tampak begitu cepat paham mengenai materi yang dijelaskan Ahmad Yunus. Ketika petani coba uji coba mesin pun,  mereka tak menemui kendala.

Memang pada mesin ada sedikit masalah, yaitu ada kelonggaran pada bagian hooler. Sehingga saat dilakukan proses pengupasan kulit ari kopi, biji kopi bisa keluar dari lubang hooler.

Menurut para petani, persoalan itu tidak bakal menjadi masalah karena bisa mereka atasi dengan menambah karet ban di bagian hooler. Dengan demikian, kopi yang keluar dari lubang tersebut hanya sedikit.

BERITA TERKAIT  Tak jadi Pakai Seragam PKK, Ini Moment Keceriaan Ibu-Ibu Pakai Kebaya Usai Suami Mereka Dilantik jadi Kades

Seorang petani kopi menyampaikan terima kasih atas bantuan mesin pengupas kopi yang mereka terima. “Mudah-mudahan bisa kami manfaatkan secara maksimal,” katanya.

Dalam kegiatan perencanaan dan pelatihan penggunaan mesin pengupas kopi basah kepada masyarakat kelompok tani Desa Gunungtua Julu,  bertindak sebagai ketua adalah Dr.Tulus Burhanudin Sitorus, ST,MT. Anggotanya: Ir. Alfian Hamsi, M.Sc.; dan Ahmad Yunus Nasution, ST, MT. (henri)

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here