BERBAGI
H.M. Ja'far Sukhairi Nasution

PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Bupati Mandailing Natal (Madina), Sumut H.M. Ja’far Sukhari Nasution meminta pihak rekanan pekerjaan normalisasi irigasi sekunder Sungai Batang Gadis kanan segera menyelesaikan proyek tersebut. Jika tidak, petani dan masyarakat dirugikan.

“Kami banyak menerima keluhan para petani. Sejak proyek itu dikerjakan oleh pihak pemborong, air untuk lahan pertanian mereka terganggu. Bahkan tidak ada sama sekali,” kata Ja’far Sukhairi kepada sejumlah media pada, Senin sore (26/9-2022).

LAMBAN–Pekerjaan normalisasi saliran sekunder Sungai Batang Gadis kanan ini terkesan lambat. Padahal, aliran air DAS ini perlu mengairi sawah para petani di Panyabungan dan sekitarnya. (foto: akhir matondang)

Karena itu, bupati meminta pihak rekanan lebih serius menyelesaikan pekerjaan yang berada DAS (Daerah Aliran Sungai) sepanjang sisi kiri jalan lintas timur (jalintim), Panyabungan, Madina dari Pidoli Dolok, Titi Kuning, Dalan Lidang sampai Aek Godang..

“Kita berharap  jangan sampai terjadi hal-hal tak diinginkan. Sudah banyak petani menyampaikan keluhan ke pemkab. Bahkan sebagian di antaranya langsung ke saya,” jelas bupati.

Supaya tidak simpang-siur, bupati secara tegas menyebutkan Pemkab Madina tidak punya kewenangan mengenai kegiatan proyek itu.

“Ini perlu saya sampaikan, supaya dipercepatlah penyelesaian pekerjaan itu. Rekanan jangan terlalu santai,  sebab masyarakat dan petani, termasuk pemilik kolam pembesaran ikan mas menunggu aliran air irigasi itu normal kembali,” katanya.

Bayangkan, sebut kepala daerah, jika sampai lahan pertanian masyarakat gagal panen akibat pasokan air yang terlalu lama tidak lancar, masyarakat juga yang dirugikan.

BERITA TERKAIT  Janggal, Surat Permohonan agar Parwis Mau Jadi Pj Kades Siobon Julu, Lihat Tanda Tangannya

“Alhamdulillah dalam pekan-pekan terakhir ini sesekali hujan masih turun, sehingga dampak lambatnya pekerjaan proyek terhadap areal persawahan tak begitu parah,” katanya.

Namun jika rekanan terlalu santai mengerjakan proyek itu, bisa menimbulkan gelombang protes masyarakat yang kian besar.  “Jadi sekali lagi saya tegaskan, pekerjaan proyek normalisasi irigasi sekunder di lintas timur bukan kewenangan Pemkab Madina. Bahkan kami tidak tahu-menahu sama sekali,” ujar Ja’far Sukhairi.

Inilah saat ini kodisi saluran sekunder Sungai Batang Gadis kanan pada, Selasa (27/9-2022)

Atas nama masyarakat di daerah ini, bupati menyampaikan terima kasih atas pembersihan DAS sekunder Sungai Batang Gadis kanan, namun mestinya pengerjaannya secepat mungkin selesai lantaran menyangkut hajat hidup orang banyak.

Informasi yang didapat media ini dari berbagai sumber, pekerjaan proyek yang dikeluhkan petani dan masyarakat adalah milik Kementerian Pekerajaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera-II yang kantornya berada di Jln. Jend. Besar DR. A.H Nasution, No. 30, Medan.

BWS Sumatera-II mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air (SDA) sesuai peraturan perundang-undangan.

Akibat ditutupnya aliran sungai menuju jaringan irigasi sekunder menyebabkan para petani menjerit, apalagi saat ini sebagian besar lahan pertanian padi di sekitar Panyabungan, termasuk Panyabungan Utara sedang membutuhkan air.

BERITA TERKAIT  Sempat Rusuh Usai Pertandingan, OCM ke Final Danyon Cup Tantang Panyabungan III

Berdasarkan pantauan Beritahuta, proyek pembersihan di sepanjang aliran sekunder DAS Sungai Batang Gadis kanan sudah berlangsung dalam beberapa pekan terakhir.

Selama mereka kerja, pintu air menuju “aek proyek” itu mereka tutup dari DAS induknya, Aek Godang.

Tak heran, saat aliran sekunder Sungai Batang Gadis kanan begitu dangkal. Di dekat jembatan Banjarsibaguri, Panyabungan,  misalnya, ikan-ikan “Lubuk Larangan” tampak menumpuk di genangan air agar mereka tetap bisa bertahan hidup.

Imam Wahyudi, pengawas proyek, mengatakan jadwal pelaksanaan proyek itu sampai Desember 2020. “Namu ditargetkan pertengangan Oktober nanti aliran irigasi sudah bisa normal kembali,” katanya pada, Selasa pagi (27/9-2022).

Dia menyebutkan, saat ini pekerjaan yang belum selesai sekitar 750 meter dari total empat kilometer. Pekerjaan yang belum selesai yaitu depan Dinda Garden sampai Titi Kuning.

Sedangkan proyek normalisasi  irigasi sekunder itu dari jembatan Aek Pohon—depan loket ALS, Pidoli Dolok—sampai pintu air di Sungai Batang Gadis, Aek Godang. (*)

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here