BERITAHUta.com–Prof. Dr. H. Muhammad Yasir Nasution menyebutkan, komitmen calon bupati Mandailing Natal (Madina), Sumut H.M. Sofwat Nasution terhadap nilai-nilai islami menjadikan Pilkada 2020 sebagai momentum mewujudkan Madina sebagai serambi Mekkah-nya provinsi ini.
Karena itu, masyarakat Madina seharusnya jeli dalam menentukan pilihan pada pelaksanaan Pilkada 9 Desember 2020 nanti agar cita-cita kabupaten ini menjadi kota religius betul-betul terwujud .
“Saya melihat inilah saatnya mewujudkan Madina yang madani. Slogan negeri beradat taat beribadat yang dihembuskan pemerintah daerah saya kira baru sebatas di bibir,” kata H. Muhammad Yasir Nasution, kepada Beritahuta.com, Jumat malam (9/10-2020).
Mantan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumut, yang akrab disapa Yasir, itu menaruh harapan di tangan Sofwat Nasution cita-cita menjadikan Madina yang madani tidak lagi sekadar angan-angan, tapi bisa diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
“Saya sangat mendukung Sofwat Nasution sebagai calon bupati Madina. Ia seorang sosok yang layak memimpin kabupaten ini,” kata Yasir.
Ungkapan itu disebutkan setelah Yasir melihat track record Sofwat Nasution selama berdinas di militer serta adanya komitmen bakal memperhatikan masalah agama jika masyarakat Madina memberi amanah kepada pasangan H.M. Sofwat Nasution dan Ir. H. Zubeir Lubis (Sofwat-Ber) pada pilkada dua bulan mendatang.
Menurut Yasir, ia melihat ada komiten pribadi serta ketaatan Sofwat Nasution terhadap agama. Inilah kelebihan yang dimiliki selain terkait pendidikan, pengalaman, wawasan, serta yang pasti disiplin dan ketegasan yang belum tentu ada pada setiap orang.
“Yang penting adalah karakter pribadi yang menunjukkan komitmen moral dan tanggungjawab jabatannya. Ini sangat perlu dalam konteks komitmen diri sendiri terhadap tanggung jawab yang bakal dipikul,” kata alumni Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru ini yang berasal dari Desa Panyabungan Jae, Kecamatan Panyabungan, Madina.
Dalam kaitan ini, lanjutnya, ia tidak melihat hal ini terkait status orang tua, nenek atau keluarga Sofwat Nasution lainnya.
“Ini murni pribadi Sofwat Nasution yang memang layak untuk memimpin Madina lima tahun kedepan. Apalagi didukung para ulama yang ada di Madina dan Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru,” katanya.
Guru besar bidang filsafat hukum Islam yang memperoleh gelar profesor tahun 1991, menyebutkan berdasarkan pertimbangan itu, ia menyatakan mendukung penuh Sofwat Nasution sebagai calon bupati Madina.
“Saya mendukung beliau. Apalagi dengan visi misi yang sangat jelas arahnya, yaitu ingin menjadikan Madina daerah religius, cerdas dan sejahtera,” ujar alumnus S2 dan S3 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada bagian akhir wawancara dengan Yasir, ia kembali mengingatkan masyarakat Madina agar jeli menentukan pilihan agar tidak ada penyesalan.
“Lima tahun itu bukan waktu singkat. Jika ingin Madina berubah dan lebih islami, saya manaruh harapan pada Sofwat Nasution,” katanya. (*)
Peliput: Tim
Editor: Akhir Matondang