BERITAHUta.com—Prof. Ir. H. Zulkarnain Lubis, M.S., Ph.D,menyebutkan jika sebuah media pemberitaan sudah tidak netral, media tersebut bukan lagi sebagai wahana mencerdaskan dan menjaga kode etik, tapi sudah berpihak demi kepentingan sesaat.
Ketika menyampaikan materi pada acara Diklat Kehumasan Tenaga Pendidik SD dan SMP se-Kota Bandar Lampung, Kamis lalu (14/3), Zulkarnain Lubis mengatakan tugas pers adalah menyampaikan informasi kepada masyarakat dengan kriteria dasar: aktual, akurat, faktual menarik/penting, benar, berimbang, bermanfaat, relevan dan etis.
“Media harus bersifat independen dan tak memihak untuk tegaknya informasi yang memiliki kebenaran. Kalau sudah tidak netral maka media tersebut tidak mencerdaskan masyarakat, tapi media yang bersifat kepentingan sesaat,” katanya.
Diklat Kehumasan diselenggarakan atas kerjasama PWI Lampung, Pemkot Bandar Lampung dan IIB Darmajaya digelar di Aula Gedung Alfian Husin, Lantai III Kampus biru tersebut.
Dalam kesempatan itu, Zulkarnain Lubis menyebutkan, tugas seoran wartawan dan tenaga pengajar atau pendidik tidak jauh beda. Sivitas akademika dan jurnalis memiliki banyak kesamaan dalam menjalankan tugasnya.
“Tugas seorang dosen atau akademisi mencari data, dikumpulkan, dianalisis, disimpulkan dan ditulis lalu dilaporkan. Sementara wartawan mencari, mengumpulkan, mengolah dan menuliskannya sebagai bahan berita, laporan, atau hasil investigasi. Tujuannya mengungkap dan menyebarkan kebenaran,” kata profesor yang sering menulis di berbagai surat kabar harian itu.
Zulkarnain Lubis, yang juga dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis IIB Darmajaya, itu mengatakan komunitas wartawan dan pendidik harus berkolaborasi untuk saling menguatkan dan menunjang. “Keduanya bertugas untuk mencerdaskan masyarakat. Karena itu, pers disebut pilar keempat demokrasi,” katanya.
Menurut Zulkarnain, dibutuhkan dosen wartawan dan wartawan dosen untuk saling menunjang. Guru wartawan dan wartawan guru sebagai pencerdasan di sekolah. Siswa wartawan juga bisa membuat pelajar aktif menulis karena dengan menulis dapat menyebarkan informasi yang benar.
Diklat Kehumasan ini dihadiri ratusan tenaga pendidik SD dan SMP se-Kota Bandar Lampung. Kegiatan dihadiri Ketua Dewan Kehormatan PWI Lampung Iskandar Zulkarnain, Kepala Sekolah Jurnalisme Indonesia Lampung Andi Panjaitan, Munazir, dan Zahdi Basran sebagai pemateri.
Sebelum pelaksanaan Diklat juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara IIB Darmajaya dengan PWI Lampung dan antara PWI Lampung dengan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, terutama dalam kerjasama pengabdian kepada masyarakat. (*)
Peliput: Suherwan