BERITAHUta.com—Di saat ayah tidak ada, sementara ibu telah dipanggil-Nya, apa kegiatan 11 adik Ummi Roiyah (18), ketika sudah pulang sekolah. Ternyata mereka bergantian atau bersama-sama mengupas buah pinang.
Usai dikupas, dijemur, lalu hasil penjualan untuk menambah uang jajan mereka ke sekolah. Menurut Amansyah (19), anak sulung Ali Mandan (41), ia dan paman (uda-red) menyuruh adik-adiknya mengupas pinang agar mereka tidak main jauh dari pekarangan rumah.
Selain itu, supaya paman terbantu dapat uang tambahan biaya sekolah 11 bocah tersebut. Ke-11 bocah adik Ummi yaitu Sofwatul Mardiyah (kelas dua SMK Negeri 2 Panyabungan), Marwah (kelas dua SMP Negeri Gunung Baringin), Al Farizi (kelas satu SMP Negeri Gunung Baringin).
Selanjutnya, Musyadi (kelas lima SD Negeri Hitarimbaru), Habibullah (kelas empat SD Negeri Hutarimbaru), Wahyu (kelas dua SD Negeri Hutarimbaru), Halif (Tk), Sadli (3 tahun), Ramlan (1,5 tahun), dan si kembar: Rahmat Yusuf serta Maulana Yusuf (2 bulan).
Berapa keuntungan jadi pengumpul pinang. Begini hitungannya, paman beli pinang bulat milik petani Rp600/kg. Setelah dikupas, kemudian dijemur. Untuk dapat 1 kg pinang kupasan kering, biasanya didapat dari 3-4 kg pinang belum dikupas. Harga jual pinang kupasan kering: Rp7000/kg.
Kalau dihitung, 4 kg pinang belum dikupas X Rp600=Rp 2400+upah kupas Rp1000/kg pinang kering=3400. Maka keuntungan diperoleh, sekitar Rp3600/kg pinang kering.
Namun, tidak setiap hari pinang dari petani tersedia, sebab ada musimnya. Kalau pun lagi musim, jumlahnya juga sangat sedikit mengingat jumlah batang pinang di desa tersebut juga tidak banyak.
Sejak Sangkot Lubis (37), istri Ali Mandan, meninggal dua bulan lalu, yang menjadi tulang punggung membiayai 13 anak itu adalah sang paman.
Menurut Amansyah, anak sulung Ali Mandan, penghasilan dari kebun karet mereka hanya sekitar satu ember per minggu.
Satu ember biasanya berisi sekitar 20 kg getak karet. Harga di Hutarimbaru pada pekan ini, sekitar Rp 6000/kg. Berarti dari hasil kebun karet, mereka hanya dapat Rp120.000.- per minggu.
Ketika Beritahuta.com menyaksikan salah satu anak Ali Mandan mengupas pinang, terlihat dia sudah sangat mahir memainkan pisau.
Apa tidak takut kena tangannya, tanya wartawan. “Madung biaso,” kata Marwah, adik perempuan Ummi. (tim-01)