BERBAGI
Kepala Satnarkoba Polresta Padangsidimpuan AKP. Charles Jhonson Panjaitan, SH.,,memberikan keterangan pers terkait pengembangan kasus tersangka Ro. Bos Ro, yaitu Ma, ditetapkan sebagai DPO.

BERITAHUta.com— Polresta Padangsidimpuan, Sumatera Utara, masih mengejar bandar besar narkoba berinisial Ma dan Le. Keduanya diduga menjadi bos Ro (25), seorang residivis yang diringkus polisi setempat beberapa hari lalu.

“Mereka sedang kami kejar. Ma dan Le sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO),” ujar kepala Satnarkoba Polresta Padangsidimpuan AKP. Charles Jhonson Panjaitan, SH., kepada wartawan, belum lama ini.

Ro adalah warga Jalan Teuku Umar (Kampung Sipirok), Kelurahan Losung, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan. Ia diringkus polisi di Jalan Sorimuda Siregar, Kelurahan Losung.

Dalam kasus ini, diamankan barang bukti antara lain: dua bal ganja, satu bungkus plastik hitam berisi ganja kering, sejumlah paket sabu-sabu kecil, dan biji ganja dalam dua kantong plastik.

BERITA TERKAIT  Disimpan di Bagasi Sepeda Motor, Rp18 Juta Milik ASN Ini Raib di Parkiran Masjid Raya Panyabungan

Jajaran Polresta Padangsidimpuan masih terus mengembangkan kasus terangkapnya Ro. Polisi mencium “aroma” keterlibatan sejumlah pihak, termasuk Ma dan Le.

Berdasarkan hasil penyidikan, Ro sudah memiliki jaringan yang kuat, baik kalangan bawah, menengah hingga atas. Bahkan, Ma, yang merupakan salah satu buron tersebut dijadikan bos.

Ma diduga berstatus ASN (Aparatur Sipil Negara) yang bertugas di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan.

Sebenarnya Ro baru keluar dari balik jeruji besi sekitar enam bulan lalu.

Setelah mengirup udara bebas, Ro bukannya kembali ke jalan yang benar. Tetapi ia masuk suatu jaringan narkoba yang berpusat di Padangsidimpuan.

BERITA TERKAIT  Transaksi Sabu, Polresta Padangsidimpuan Tangkap 2 Lelaki Asal Sumbar

Ia bertugas mengantarkan narkoba ke para pemesan, dari kalangan bawah sampai atas.”Saya hanya tukang ngantar, soal lain-lain saya gak tahu,” kata Ro.

Menurutnya, Le selalu menghubunginya setiap ada “barang” yang hendak diantar, “Saya hanya komunikasi dengan Le, sehingga saya tidak mengenal Ma,” katanya.

Bagaimana dengan pengupahan. Menurut Ro, upah yang yang didapat atas jasanya itu tidak seberapa, hanya sekadar dapat konsumsi sabu seadanya.

“Hanya itu. Sekarang saya sudah pasrah,” katanya. (lily lubis)

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here