BERBAGI
ANTAR KEPEMAKAMAN--RIbuan santri, Musthafawiyah Purba baru, masyarakat dan keluarga ikut mengiringi pemberangkatan tiga santri yang meninggal akibat angkot yang mereka tumpangi masuk jurang di Desa Hutarimbaru ke tempat pemakaman di desa setempat.

BERITAHUta.com—Suasana duka menyelimuti proses pemakaman Muhammad Iqbal (15) dan Husni (16), dua di antara tiga korban angkot “maut”. Ribuan santri ikut mengantar kedua jenazah ketempat peristirahatan terakhir.

Lantai satu dan dua Masjid Jami Al-Baitul Ma’mur Desa Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi (LSM), Kabupaten Mandailing Natal (Madina), sesak oleh jamaah yang ikut mansalatkan kedua jenazah yang dilaksanakan secara bersamaan.

Tepat pukul 13.10 iring-iringan keranda yang membawa Iqbal dan Husni diberangkatkan dari Masjid Jami Baitul Ma’mur. Tampak para santri, guru-guru Musthafawiyah, keluarga dan masyarakat menyemut keluar dari masjid. Igbal dimakamkan di tempat pemakaman Lingkungan 2, Purba Baru.

Rekan-rekan almarhum sesama santri Musthafawiyah mengangkat keranda jenazah Husni setelah disalatkan di Masjid Jami Al-Baitul Ma’mur Purba Baru.

Sedangkan Husni, putra guru Musthafawiyah Purba Baru Jakfar, dimakamkan di tempat pemakaman Lingkungan 1, tepatnya di belakang bangunan SD setempat.

Korban meninggal lainnya, Muhammad Ansori (15), dimakamkan ba’da salat azar karena masih menunggu ibunya datang dari Jakarta. “Pukul 08.00 tadi sudah di Padang, sekarang dalam perjalanan menuju Madina, “ kata seorang keluarga almarhum.

BERITA TERKAIT  Tak Pernah Tuntas, Hujan 10 Menit Saja Jalinsum Pasar Lama Sudah Tergenang Air

Sumber Beritahuta.com menyebutkan, selama ini Ansori tinggal bersama neneknya di Lingkungan 2, Desa Purba Baru. Ayah Ansori meninggal ketika usia almarhum masih merangkak jalan. Sementara ibunya menikah sekitar dua tahun lalu dengan lelaki asal Sipalangka, LSM, Madina. Saat ini ibu dan ayah tiri Ansori tinggal di Jakarta.

Tiga santri Musthafawiyah Purba Baru meninggal dan 22 orang lainnya mengalami luka-luka akibat angkot trayek 02 Nopol BB-1720-RA masuk jurang di jalan raya Desa Hutarimbaru, Kecamatan Panyabungan Selatan, Madina, pada Selasa (3/2-2020), sekitar pukul 18.30.

Angkot jurusan Pasar Panyabungan-Purba Baru yang dikemudikan Ahmad Riadi Tanjung  alias Blek tak kerkendali saat melintas di tikungan menurun dekat RM. Aek Saroga, Desa Hutarimbaru. Keheningan saat azan magrib berkumandang berubah menjadi gaduh oleh jeritan para penumpang.

Pelepasan jenazah Iqbal sebelum dibawa ke majid untuk disalatkan.

Penumpang angkot yang dikemudikan Ahmad Riadi baru saja pulang wisata dari Sopo Tinjak, Kecamatan Batang Natal, Madina. Mereka berangkat dari Purba Baru sekitar pukul 14.00.

BERITA TERKAIT  Ditulis “Batak Mandailing” dalam SPO 2020, Masyarakat Mandailing Protes

Dari tiga korban meninggal, Husni kelas tiga di Musthafawiyah, sedangkan Iqbal dan Ansori baru kelas dua juga di pesantren itu. Ketiga orangtua almarhum tampak sangat terpukul.

Sebab Ansori merupakan anak semata wayang Fitri, ibu Ansori, dari hasil perkawinan dengan almarhum suami pertamanya.

Sedangkan Iqbal adalah anak ketiga Kamal Idris dari enam bersaudara. Lima saudara almarhum semua perempuan. Demikian juga Husni, dari tiga anak Jakfar, hanya Husni laki-laki.

Rabu malam ini (4/3-2020), mulai dilakukan tahlilan untuk ketiga almarhum. Tempatnya disatukan, yaitu di Masjid Jami Al-Baitul Ma’mur Desa Purba Baru.

Naron borngin ita adongkon amalan-amalan malom pasadana, tai ita pasada, tempatna i musojid ta on,” kata seorang ustad saat menyampaikan sambutan saat hendak pemberangkatan jenazah Iqbal. (*)

Peliput: Tim

Editor: Akhir Matondang

 

 

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here