
HUTABARGOT, BERITAHUta.com—Alhamdulillah. Musyadil Kamil (20), santri Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Kamis pagi (26/1-2023), sekitar pukul 07.00, ditemukan di dekat jembatan Hutabargot, Kecamatan Hutabargot, Mandailing Natal (Madina), Sumut.
Setelah dilakukan evakuasi oleh tim BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Madina, jenazah langsung dibawa ke RSUD Panyabungan menggunakan ambulans rumah sakit tersebut untuk dilakukan visum et repertum.
Jasad santri Musthafawiyah kelas tujuh itu kali pertama dilihat seorang anak lelaki yang hendak berangkat sekolah. Begitu ia melintas di atas jembatan yang membelah Aek Godang Hutabargot, ia melit sosok menyerupai tubuh manusia hanyut terbawa arus air. Setelah ia yakin betul, lalu ia teriak teriak, “Mayat…mayat…”
Karena suasana sepi, si anak sekolah langsung berlari menuju rumah makan yang ada di sisi kanan jembatan dari arah Panyabungan. Ia berlari dengan tubuh bergetar, dan sembari menangis teriakannya makin keras, “Mayat..mayat, mayat.”
Hanya hitungan menit, para warga yang sedang di warung makan tersebut langsung berhamburan setelah mendengarkan suara teriakan anak sekolah tersebut. Kabar penemuan mayat ini pun cepat menyebar.
Warga pun meminggirkan jenazah Musyadil ke sisi kanan Aek Godang Hutarbagot, tepatnya sekitar 80 meter di hilir atau jae jembatan Hutabargot. Tujuannya agar korban tidak hanyut lebih jauh.
Seorang warga langsung menghubungi petugas BPBD Madina. Warga lainnya, membawa kain sarung untuk menutup tubuh korban yang sudah tidak ada pakaian yang melekat di tubuhnya.
Tak lama kemudian, petugas BPBB Madina tiba di lokasi. Sejurus kemudian, Ustad Nurdin, salah satu guru pesantren yang berada di Kecamatan Lembah Sorik (LSM), itu tiba di lokasi. Ia memastikan mayat yang ditemukan itu adalah muridnya di Musthafawiyah.
“Alhamdulillah, ini benar santri kami,” kata dia.
Kepala BPBD Madina Mukhsin Nasution yang berada di lokasi saat jenazah diangkat anggotanya membenarkan santri hanyut pada, Senin petang (23/1-2023), sekitar pukul 19.30, dipastikan sudah ditemukan. “Benar, ustadnya juga tadi sudah melihat langsung bahwa ini adalah santrinya,” kata Mukhsin.
Menurutnya, jarak dari lokasi korban terpeleset ke lokasi penemuan sekitar 20 kilometer. Sungai Aek Batang Gadis Hutabargot merupakan hilir Sungai Aek Godang yang merupakan bagian dari kelanjutan DAS (daerah aliran sungai) Aek Singolot, Purba Baru, LSM. (*)
Editor: Akhir Matondang