
PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Harga daging pada H-1 Idul Fitri 1443 H di Panyabungan, Mandailing Natal (Madina), Sumut akhirnya “ambruk” menjadi Rp140 -Rp150 ribu per kilogram. Bahkan, usai buka puasa masih ada lapak di Pasar Baru—seberang jalan SPBU Sipolu-polu.
Menurut warga, lapak itu baru buka beberapa saat jelang buka puasa. Tidak ada informasi dimana sebelunya mereka buka lapak. Tampak banyak warga ingin beli karena harganya lebih murah, sekitar Rp130-140 ribu.
Lapak lainnya di Pasar Baru sudah habis sekitar pukul 17.30. Kalau pun ada satu dua yang masih buka, mereka hanya menjual sejenis jeroan.
Rahmad, pedagang daging musiman asal Kotasiantar, Panyabungan yang membuka lapak di Pasar Lama mengatakan, saat pagi ia perkirakan jelang sore harga daging bakal naik mengingat tingginya animo masyarakat membeli daging.
“Begitu hujan turun, pasar berangsur sepi. Tak lama lagi, hujan lagi, dan terakhir hujan jelang azar. Tiga kali hujan, pasar makin sepi,” katanya kepada Beritahuta.com pada, Minggu petang.
Berdasarkan pantauan di seputar jalan keliling Pasar Lama, pada pukul 16.30, sebagian lapak memang sudah tutup. Sebagian lagi masih buka, meskipun tidak banyak lagi stok dagangan mereka.
Jika pada pagi hingga sebelum hujan harga bertahan Rp160-Rp170 ribu per kg, namun setelah hujan reda sudah ada pedagang yang jual Rp140 ribu. Jeroan: 50 ribu per kg, dan tulang sop berkisar Rp100 ribu per kg.
Rahmad mengatakan, salah satu penyebab daging belum habis sampai petang karena poken bante kali ini banyak pedagang musiman buka lapak. “Biasanya enggak sampai 20, sekarang hampir 30 lapak,” katanya.
Dibanding H-1 Ramadan 1443 H lalu, harga saat ini jauh lebih bersahabat bagi pedagang. “Kalau sekarang agak mendingan, kalau waktu mau puasa, waduh sedih dengar cerita kawan-kawan,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, pada pagi hari H-1 Idul Fitri tahun ini terlihat animo masyarakat Panyabungan dan sekitarnya membeli daging tergolong tinggi. Hingga pukul 10.00, Minggu (1/5-2022), harga daging dibandrol bervariasi Rp160-170- ribu.
Sedangkan tulang sop: Rp120 ribu. Harga ini diperkirakan bakal naik pada jelang sore. Karena hujan, perkiraan itu meleset.
Harga tulang sop sebenarnya sejak pagi sudah bervariasi. Jika kualitasnya bagus, para pedagang musiman menawarkan Rp140 ribu. Hampir semua warga yang membeli daging, selalu membeli tulang sop meskipun hanya sedikit. (*)
Editor: Akhir Matondang