BERBAGI
PEMBERSIHAN--Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Madina membersihkan tanaman-tanaman yang mati kekeringan di taman pembatas jalan Pasar Lama, Panyabungan, Rabu (5/7/2023). (foto: akhir matondang

PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mandailing Natal (Madina), Sumut akhirnya membersihkan bunga yang mati di taman pembatas jalan sepanjang Pasar Lama, Panyabungan, Madina pada, Rabu (5/7/2023).

Sejak sekitar pukul 09.30, empat petugas mencabut bunga-bunga yang mati. Mereka mulai melakukan penyisiran dari arah selatan–Pasar Jonjong, Kelurahan Panyabungan 2, Panyabungan sampai jembatan Aekmata—menuju utara.

Pada pukul 12.30, atau saat azan berkumandang pembersihan sudah sampai di depan Masjid Al-Qurro Walhuffadz.

Semua tanaman yang mati akibat kekeringan dibersihkan sampai akar-akarnya menggunakan alat berupa cangkul kecil dan parang.  Sedangkan tanaman yang sebagian daunnya mulai kering, tidak dicabut. Hanya dipotong pada bagian cabang atau ranting yang daunnya mengering.

Sehari sebelumnya, satu unit mobil pemadam kebakaran atau branwir sempat melakukan penyiraman terhadap tanaman di taman pembatas jalan tersebut. Penyiraman ini diduga terkait pemberitaan media ini beberapa jam sebelumnya berjudul: Sedih, Sebagian Besar Bunga di Jalur Pembatas Jalan Pasar Lama Panyabungan Mati Kekeringan.

Sebelum dimasukkan ke karung, bunga yang sudah dicabut dikumpulkan. (foto: akhir matondang)

Dikutip dari Metro7News, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Kepala Satpol PP Damkar) Madina Yuri Andri membenarkan armada blanwir diperbantukan melakukan penyiraman bunga di sepanjang jalur pembatas jalan di Pasar Lama. “Kalau kita diminta membantu, kita bantu,” katanya.

BERITA TERKAIT  Meski Waktu Tak Pasti, 2 Warga Simaninggir Ini Kerap Jual Daging Rusa dan Kijang

Menurutnya, penyiraman yang dilakukan petugas menggunakan blanwir merupakan permintaan pimpinan. Saat ditanya siapa pimpinan yang dimaksud, dia tidak bersedia menjelaskan. “Ya pimpinan, bukan pak bupati saja.”

Seperti diberitakan Beritahuta (4/7-2023), kondisi taman pembatas jalan di sepanjang Pasar Lama, Panyabungan tidak terawat. Sebagian besar tanaman bunga yang berada di jalur ini mengering, bahkan diperkirakan banyak sudah mati.

Berdasarkan hitungan kasar, tanaman bunga itu 250-an batang. Dari jumlah tersebut, yang tampak kering total sekitar 80 batang, sisanya daun mulai layu dan menguning. Ada juga dalam satu rumpun masih tumbuh subur, daunnya tetap hijau.

Tidak itu saja, kolam di pembatas jalan persis di depan Masjid Raya Al-Qurro Walhuffadz juga tidak terurus. Biasanya, kolam sepanjang sekitar 10 meter ini dilengkapi paralon tempat semburan air—menyerupai air mancur, namun sekarang hal itu tidak tampak lagi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Madina Khairul, Senin malam (3/7/2023), menyebutkan pihaknya tetap melakukan perawatan terhadap tanaman bunga di jalur pembatas jalan tersebut.

BERITA TERKAIT  Partai Final Turnamen Bola Voli Bupati Cup 2023 di Kayujati, Suatu Pembelajaran

DLH Madina juga menempatkan beberapa petugas khusus menangani pembersihan, pemangkasan dan perawatan bunga secara secara rutinitas.

Penyiraman tanaman, kata Khairul, dilakukan menggunakan mobil penyiram minimal sehari satu kali, kecuali pada musim penghujan. Hanya saja sekitar tiga pekan lalu ada kendala pada mobil yang biasa melakukan penyiraman, yakni: tangkinya bocor.

Menurut Khairul, secara obyektif pada masa musim kemarau seperti sekarang faktor cuaca menjadi kendala dalam perawatan tanaman, terutama bunga. Sebenarnya tanaman kering tak hanya di sepanjang taman pembatas jalan Pasar Lama Panyabungan, tetapi hal serupa terjadi di tempat lain.

Meskipun begitu, DLH Madina tetap berupaya memelihara setiap tanaman sebaik mungkin agar tetap tumbuh secara  baik. “Ini skala prioritas kami pada Perubahan APBD 2023 nanti. Bukan hanya tanaman di median jalan, seluruh taman kota diperbaiki atau dilakukan penanaman  kembali,” ujar Khairul.

Mengenai ‘air mancur’ di depan Masjid Raya Pasar Lama, dia menyebutkan tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena ada peralatan rusak. Saat ini belum bisa diperbaiki akibat keterbatasn anggaran. Diharapkan hal ini juga menjadi prioritas penganggaran pada Perubahan APBD nanti. (*)

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI