BERITAHUta.com—Lagi, korban keracunan zat H2S dari PT SMGP (Sorik Marapi Geothermal Power) di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapai (PSM), Mandailing Natal (Madina), Sumut bertambah.
Linda Sari (35), ibu salah satu dari lima korban meninggal akibat musibah yang sedang jadi sorotan secara nasional ini, tiba dibawa ke RSU Panyabungan, Jumat (12/2-2021), sekitar pukul 21.00.
Pemilik akun facebook Muklis Muklis yang dihubungi media ini menyebutkan hingga Sabtu pagi ini (13/2-2021), Linda Sari masih dirawat di rumah sakit. “Ya masih di rumah sakit,” katanya.
Sumber Muklis Muklis menyebutkan, Linda Sari merupakan orangtua dari: Kaila Zahra (5), korban meninggal pada musibah keracunan gas H2S dari pipa PT SMGP yang terjadi pada, Senin (25/1-2021).
Informasi yang didapat dari pihak rumah sakit pada, Rabu lalu (10/2-2021), dua warga Sibanggor juga dibawa ke RSU Panyabungan akibat mengeluh sesak nafas. Mereka adalah Arfan Tanjung dan Khaidar.
Hingga berita ini ditulis, aktifitas masyarakat Desa Sibanggor dan sekitarnya belum berjalan normal. Mereka masih enggan menggarap sawah dan kebun akibat trauma terhadap musibah yang menelan lima korban meninggal serta hampir 50 warga setempat menjalani perawatan di rumah sakit dan puskesmas.
Berdasarkan catatan media ini, sejak awal berdirinya perusahaan panas bumi ini, sudah merenggut delapan nyawa.
Pertama, saat proses pembebasan lahan seorang warga meninggal dunia. Kedua, ketika dua santri Musthafawiyah Purba Baru terpeleset di kolam penampung air milik perusahaan. Nyawa mereka tak tertolong karena air kolam diduga mengandung gas beracun.
Dan, ketiga adalah kejadian, Senin (25/1-2021), menyebabkan lima korban meninggal dan puluhan lainnya mengalami keracunan sehingga harus dirawat di rumah sakit. (*)
Peliput: Tim
Editor: Akhir Matondang