BERITAHUta.com— Para siswa empat SLTA di Kabupaten Mandailing Natal, Sumut antusias mengikuti tes seleksi pencarian siswa berpotensi yang diadakan Madina Up, pada Selasa (22/1). Umumnya mereka khawatir tidak lulus, sehingga gagal ikut bimbingan belajar online.
Tes seleksi siswa berpotensi berlangsung serentak di empat SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas), yaitu: SMA Negeri 1 Panyabungan, SMA Negeri 3 Panyabungan, SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan, dan MAN 1 Panyabungan.
Ismi Alidah Batubara, siswi kelas X MAN 1 Panyabungan, merasa bersyukur terhadap program yang diadakan Madina Up. “Saya semakin termotivasi. Paling tidak, kami bisa mengukur kemampuan,” katanya menanggapi program bimbingan belajar (bimbel) online yang dilaksanakan Madina Up.
Menurutnya, begitu mendengar informasi kegiatan bimbel online tersebut, banyak di antara siswa mengutarakan kekhawatirannya tidak lulus. Apalagi disebutkan kuota yang dijaring terbatas. “Saya dan kawan-kawan sangat senang program ini,” kata Ismi.
Ketika disinggung jika Ismi lulus, apakah siap menambah jam belajar tiap hari. Dengan tegas, dia mengatakan, siap. “Kalau kita ingin maju. Kita ingin berpretasi, tentu harus mau berkorban waktu. Mengatur waktu agar apa yang diimpikan tercapai.”
Program ini, kata dia, sekaligus mengajarkan siswa mampu mengatur waktu dengan baik dan mengatur diri sendiri. Jika ingin sukses meraih kursi PTN (Perguruan Tinggi Negeri) favorit di Pulau Jawa, memang sejak dini harus dipersiapkan. “Intinya terpulang kepada siswa itu sendiri. Yang jelas, saya sangat mendukung program ini ,” tambah Ismi.
Menurut Wanda Hafidah, siswa kelas XI IPA-1 SMA Negeri 1 Panyabungan, ia dan kawan-kawannya sangat mendukung kegiatan bimbel online yang diselenggarakan Madina Up. “Memang jika ingin berhasil harus jangka panjang seperti ini. Meskipun online, jika para siswa binaan mampu disiplin dalam menjalankan program, saya yakin hasilnya akan baik. Saya optimis,” katanya.
Memang, tambah Riski Amalia Hasibuan, para siswa yang ikut tes seperti kaget karena pemberitahuan pelaksanan ujian seleksi sangat mendadak. “Kami kaget, tiba-tiba tes. Sebenarnya baik sih, untuk menguji kadar kemampuan, tapi kami khawatir karena belum begitu fokus, akhirnya nilainya tidak baik,” ujar siswi yang juga kelas XI IPA-1 SMA Negeri 1 Panyabungan ini.
Danika Nikita Enda Putri , siswi kelas X SMA Negeri 3 Panyabungan, mengaku sangat tertarik ikuti program bimbel online yang diadakan Madina Up. “Saya berdoa, saya termasuk di antara yang lulus,” katanya.
Siswi yang biasa disapa Putri, itu mengatakan terbayang rasa bangga jika kelak ia bisa masuk PTN favorit di Pulau Jawa melalui jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). “Saya sangat tertarik program ini, karena ini demi masa depan kita juga. Dan, nanti jika saya termasuk dalam kelompok berpotensi, saya akan ikuti secara serius,” katanya.
Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Panyabungan Dra. Hj. Marliana berharap siswa yang tak lulus seleksi tidak berkecil hati. “Jika memang program ini kita anggap baik, nanti kita ikutkan semua. Dan, saya yakin program ini baik karena dilaksanakan seseorang yang kompeten di bidang ini,” katanya ketika memberi motivasi terhadap siswa sebelum tes seleksi dilaksanakan.
Bagaimana teknisnya, lanjut Marliana, “Nanti kita bicarakan dengan pihak Madina Up. Tapi tentu saja, kelompok yang lulus sebagai siswa berpotensi dimasukkan pada kelas khusus. Meskipun begitu, saya yakin tidak menutup kemungkinan ada siswa tambahan jika memang dalam perjalanannya ada murid yang dianggap mampu,” katanya.
Sementara Prof. Dr. Ir. H. Turmuzi Lubis, selaku koordinator Madina Up, merasa terharu atas antusias pihak sekolah dan siswa atas tes seleksi murid berpotensi yang mereka lakukan. “Ini di luar perkiraan kami,” kata guru besar Universitas Sumatera Utara (USU), itu.
Menurutnya, selain sebagai teknis seleksi, tes yang dilakukan juga dimaksudkan untuk mengetahui kadar kemampuan siswa dalam menyerap ilmuyang sudah diberikan guru. “Sehingga kami tahu bimbel ini dimulai dari mana agar lebih efektif,” katanya. (tim-01)