BERITAHUta.com— Pasangan H.M. Sofwat Nasution-Ir. H. Zubeir Lubis (Sofwat-Beir) ingin tidak akan ada lagi pembangunan di Mandailing Natal (Madina), Sumut dilaksanakan tanpa perencanaan matang.
“Jika masyarakat memberikan amanah kepada kami, tidak bakal ada peletakan batu pertama kalau hanya sekadar pencitraan,” kata Sofwat Nasution saat menyampaikan clossing statement pada segmen terakhir Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Madina di PIA Hotel, Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng), Jumat sore (13/11-2020).
Menurut Sofwat Nasution, pasangan Sofwat-Beir sudah mendatangi hampir semua desa di Madina. Ketika berdialog dengan masyarakat, begitu besar harapan warga adanya perubahan.
“Jika pasangan nomor tiga diberi amanah, kami akan memperhatikan aspirasi itu dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” sebutnya.
Sebagai contoh, Sofwat-Beir memastikan tidak ada lagi pemotongan insentif guru madrasah, bahkan jumlahnya ditambah sesuai kemampuan kas daerah.
Sofwat-Beir juga menyebutkan pupuk bersubsidi harus tersedia di saat petani membutuhkan.
“Kita juga harus mampu berswasembada pangan agar perputaran ekonomi mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Masyarakat memang butuh rekreasi, tapi lebih butuh lapangan kerja,” katanya.
Sofwat-Beir menginginkan potensi pertambangan Madina bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pembangunan daerah.
Kebersamaan ulama dan umaro, sebut sang jenderal, in shaa Allah membuat masyarakat sejahtera. “Kami tak akan mengumbar janj-janji yang tak bertepi,” ujarnya.(*)
Peliput dan editor: Akhir Matondang