BERITAHUta.com—Tokoh masyarakat Desa Padanglaru, Kecamatan Panyabungan Timur, Mandailing Natal (Madina), Sumut, Senin malam (31/8-2020), menyampaikan unek-unek kepada H.M. Sofwat Nasution dan Ir. H. Zubeir Lubis (Sofwat-Beir), bakal calon (balon) bupati dan wakil bupati Madina 2020.
“Meskipun bapak belum menjabat bupati, tapi tak ada salahnya kami beritahu adanya pemotongan honor guru madrasah,” kata Usman Nasution, tokoh masyarakat Padanglaru.
Ia menyampaikan hal itu saat masyarakat dan tokoh Padanglaru melakukan pertemuan silaturrahmi dengan pasangan Sofwat-Beir.
Sebelum pertemuan di rumah Banua, terlebih dahulu balon bupati-wakil bupati Madina itu salat magrib berjamaah bersama warga di masjid setempat.
Menurut Usman, saat ini honor guru madrasah Rp300 ribu per bulan. “Sudah jumlahnya sebesar itu, dibayarkan hanya sembilan bulan. Kemana yang tiga bulan lagi,” katanya.
Karena itu, jika pada Pilkada Madina 9 Desember 2020 pasangan Sofwat-Beir terpilih jadi bupati dan wakil bupati Madina ia berharap persoalan tersebut dapat menjadi perhatian.
Selain jumlah dan adanya pemotongan honor guru madrasah, Usman juga menyampaikan keluhan mengenai proses pembayaran yang cap kali terlambat.
“Terkadang empat atau lima bulan sekaligus. Kebutuhan rumah tangga para guru honorer ini kan tidak bisa ditunda-tunda,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Sofwat Nasution merasa prihatin. “In shaa Allah apa yang bapak sampaikan menjadi masukan bagi kami. Saya prihatin dengarnya pak,” kata jenderal bintang satu tersebut.
Selain memperkenalkan diri, pada kesempatan itu Sofwat Nasution menjelaskan mengenai visi dan misi mereka sebagai balon bupati-wakil bupati Madina. “Adanya keluhan mengenai honor guru madrasah in shaa Allah nanti terjawab sebab sejalan dengan visi dan misi kami,” jelasnya.
Pasangan Sofwat-Beir mengusung visi dan misi, yaitu mewujudkan Madina yang relegius, cerdas dan sejahtera. Dalam konteks lebih kecil, adanya madrasah sebagai identitas penduduk daerah ini relegius.
Fungsi madrasah antara lain mencerdaskan anak-anak dan generasi muda. “Mestinya mereka yang berkiprah di dunia pendidikan kesejahteraannya juga harus diperhatikan, karena mereka telah turut mencerdaskan anak-anak kita,” kata Sofwat Nasution.
Meskipun cuaca mendung setelah jelang magrib Padanglaru dan sekitarnya diguyur hujan, namun tidak menyurutkan minat warga hadir mengikuti silaturrahmi itu.
Rumah Banua dan tetangganya penuh, bahkan banyak warga terpaksa hanya mendengar kegiatan dari halaman rumah. Sebagian lagi terpkasa nongkrong di jalan aspal depan rumah. (*)
Peliput: Tim
Editor: Akhir Matondang