BERITAHUta.com—Ini pelajaran bagi kaum lelaki yang suka nongkrong berlama-lama di lopo. Ketika ada masalah di rumah, si ibu terpaksa berjuang sendiri mengatasinya.
Seperti yang terjadi ketika Sungai Marihan, Desa Simataniari, Kecamatan Dolok, Kabupaten Palas Lawas Utara (Paluta), Sumut, meluap pada Senin malam. Seorang ibu terpaksa berjuang menyelamatkan ketiga anaknya karena suami asik ngopi di lopo.
Nahas, upaya si ibu tidak berjalan mulus. Seorang di antara anaknya ikut terbawa arus sungai. Hingga Selasa pagi (12/2), korban hanyut belum ditemukan.
Korban tersebut bernama Ratih Hasibuan (7), warga Desa Simataniari. Pelajar sekolah dasar (SD) kelas satu, itu hanyut pada Senin (11/2), sekitar pukul 23.30.
Menurut warga, luapan air akibat hujan deras mulai terjadi, Senin (11/2), sekitar pukul 18.00. Begitu melihat debit Sungai Marihan naik, ibu korban mengajak ketiga anaknya masuk rumah.
Sekitar pukul 23.30, ibu korban merasakan rumah panggung yang mereka huni goyang. Setelah dilihat pakai senter, ternyata luapan air sudah sampai di tangga rumah yang berjarak sekitar lima meter dari tepi sungai
Si ibu dan anak-anaknya pun spontan keluar rumah menyelamatkan diri. Sementara si ayah, asik menikmati dinginnya malam di lopo bersama segelas kopi.
Pada saat ibu dan ketiga anak hendak menyelamatkan diri, tiba-tiba Ratih terbawa derasnya arus sungai. Melihat Ratih terpisah dari kelompok mereka, sang ibu teriak minta tolong. Arus sungai yang meluap membuat warga tak bisa menuju “gubuk” yang berada di seberang Sungai Marihan tersebut.
Sekitar 10 menit kemudian, warga yang tadinya tertahan di lopo seberang sungai baru bisa memberi pertolongan. Namun, pada saat penduduk setempat datang, Ratih tidak terlihat lagi.
Menurut Kasubag Humas Polres Tapanuli Selatan Iptu Alpian Sitepu, mendampingi Kapolres AKBP Irwa Zaini Adib, S.Ik., MH., begitu mendapat laporan dari polsek setempat, pihaknya langsung turun memberikan pertolongan dan pencarian korban.
“Kami menyisir sungai bersama aparat TNI, pihak-pihak terkait, dan warga, namun belum membuahkan hasil,” katanya.
Kapolres mengatakan, pencarian korban mulai dilakukan sejak Selasa dini hari (12/2). Mengingat korban belum ditemukan, direncanakan pencarian dilanjutkan pada pagi hari, sekitar pukul 07.00.tanya.
Informasi yang didapat Beritahuta.com di lapangan, sebenarnya kades dan warga setempat sudah sering mengingatkan keluarga korban supaya pindah dari lokasi rumah mereka karena letaknya yang sangat dekat dengan sungai. Namun tidak diindahkan, alasannya, rumah itu dekat dengan sawah dan kebun mereka. (lily lubis)