BERITAHUta.com—Tokoh adat Panyabungan Julu, Kecamatan Panyabungan, Mandailing Natal (Madina), Sumut Sutan Parluhutan Nasution menyatakan sejumlah raja-raja di kabupaten ini sudah pernah sepakat menginginkan pergantian bupati.
Selain itu, mereka juga sudah setuju bakal mendukung dan memenangkan pasangan bakal calon (balon) bupati dan wakil bupati Madina: H.M. Sofwat Nasution dan Ir. H. Zubeir Lubis (Sofwat-Beir) di Pilkada Madina 9 Desember 2020.
“Madung marsada hata ma hami waktu i mandukung Pak Sofwat Nasution,” kata Parluhutan pada acara penyambutan Sofwat Nasution dan Zubeir Lubis di kediaman Mustafa Bakri Nasution, Kelurahan Sipolu-polu, Panyabungan, Madina, Rabu (26/8-2020).
“Kami sepakat menginginkan pemimpin baru di Madina, tentu dengan alasan-alasan tertentu,” katanya.
Menurut Parluhutan, jika masyarakat menginginkan pergantian pemimpin baru di Madina sebenarnya sangat mudah. Sebab masyarakat berhak menentukan kepala daerahnya sendiri.
“Kalau kita ingin ganti (bupati-red) sangat mudah, tergantung kita. Apakah kita semua yang ada di sini setuju kita ganti,” tanya Parluhutan.
“Setujuu…” jawab sejumlah tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, pemuda dan masyarakat yang hadir pada acara itu.
Bahkan, di ujung jawaban ramai-ramai tersebut terdengar juga teriakan,“setuju…” Lalu, dibarengi takbir,” “Allahu Akbar…”
Bagi Parluhutan Sofwat Nasution bukanlah orang asing. Selain masih ada hubungan keluarga, dia juga tahu calon bupati Madina berpangkat brigadir jenderal selalu kerja secara tulus.
Untuk menjadi bupati Madina, lanjut Parluhutan, sosok Sofwat Nasution sudah lebih dari cukup.
“Sebagai warga Madina kita bangga memiliki figur seperti Sofwat. Kita juga harus mengapresiasi keinginannya menjadi calon bupati, dan menurut saya sangat pantas kita dukung dan menangkan,” ujarnya.
Salah satu alasan mendukung Sofwat-Beir, kata dia, karena ingin ada perubahan di Madina. Dia tidak ingin pembangunan Madina hanya janji-janji, janji dan janji terus. Harus ada bukti, bukan sekadar ucapan penghias bibir.
Karena itu, Parluhutan berpesan agar Sofwat-Beir tidak perlu mengumbar janji karena masyarakat lebih mementingkan bukti. “Inda laku janji sajo, buktina inda adong,” katanya. (*)
Peliput: Tim
Editor: Akhir Matondang