PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Seorang ibu rumah tangga meninggal dan lima orang lainnya mengalami luka-luka akibat tabrakan antara sepeda motor dan angkot di Jalinsum Dusun Aek Galoga, Desa Pidoli Lombang, Panyabungan, Mandailing Natal (Madina), Sumut pada, Jumat (27/1-2023), sekitar pukul 15.00.
Dari lima korban luka-luka, tiga di antaranya merupakan santri Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba baru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi (LSM), Madina. Sedangkan korban meninggal, yaitu Elpi (48), warga Kelurahan Panyabungan II, Kecamatan Panyabungan, Madina.
Berdasarkan hasil visium et repertum RSUD Panyabungan, ibu rumah tangga yang meninggal ini mengalami luka antara lain pada bagian kaki, pergelangan dan kepala.
Korban luka-luka terdiri Nafizah (11). Pelajar yang juga tinggal di Kelurahan Panyabungan II ini mengalami luka robek pada bagian dada kiri.
Sedangkan Anisari (50), penduduk Desa Darussalam, Panyabungan, Madina mengalami putus jari tangan kiri.
Lalu, Irsad (15), Solehuddin (13) dan Anwar (15). Ketiga santri Pesantren Musthafawiyah Purba Baru tersebut mengalami luka antara lain pada bagian pelipis, paha, dagu dan tangan.
Menurut saksi mata, kecelakaan ini berawal saat sepeda motor Honda Supra BM-3741-BX yang dikendarai Irsad melaju dari arah Kotanopan menuju Panyabungan.
Begitu melintas di jalinsum Aek Galola, persis di simpang SMK Negeri 1 Panyabungan, sepeda motor yang dikemudikan Irsad bersenggolan dengan sepeda motor Honda Beat—tanpa nomor polisi—yang dikendarai Sifa (16), warga Desa Purba Baru, LSM, Madina.
Kecelakaan berawal diduga lantaran kendaraan yang dikemudikan Sifa mendadak keluar dari jalan raya arah SMKN Negeri 1 Panyabungan. Hal ini membuat Irsad terkejut sehingga ia tak sempat mengurangi laju sepeda motor yang dikemudikannya.
Setelah kedua sepeda motor bersenggolan, Irsad tak bisa lagi mengendalikan stang sepeda motornya. Ketika hilang kendali tersebut, tiba-tiba Honda Supra BM-3741-BX itu melaju ke kanan jalan.
Pada saat bersamaan ada angkot Anatra 01 nomor polisi BB-1674-RC yang dikemudikan Zulfikar Husain Nasution (26) melaju dari arah Panyabungan-Kotanopan.
Nahas, sepeda motor BM-3741-BX itu pun menabrak angkot Anatra yang dikemudikan Zulfikar, warga Desa Gunungtua Julu, Panyabungan, Madina.
Entah bagaimana ceritanya, seketika ban kanan depan dan belakang angkot pecah. Hal ini diduga menyebabkan laju angkot tak terkendali, dan hanya hitungan detik Anatra itu terbalik. Penumpang angkot terdiri Elpi, Nafisah Sahira, dan Anisari.
Berdasarkan catatan medis rumah sakit, Irsad mengalami luka robek pada bagian pelipis dan paha kiri. Sedangkan Solehuddin, santri Musthafawiyah asal Riau menderita luka robek pada dagu, luka lecet di kening dan tangan kiri.
Anwar, santri Musthafawiyah asal Medan mengalami luka pada kening dan keluar darah dari mulut.
Sementara, pengendara Honda Beat yaitu Sifa tidak mengalami luka.
Dikutip dari Malintang Pos, Kapolres Madina AKBP M. Reza Chairul Akbar Siddiq melalui Kasat Lantas AKP Syamsul Arifin membenarkan kecelakaan tersebut. “Benar ada laka lantas menyebabkan korban meninggal dan luka-luka,” katanya. (*)
Editor: Akhir Matondang