BERBAGI
BANJIR--Kondisi banjir di jalinsum Pasar Lama, Panyabungan, Madina pada, Selasa (5/9/2023) pagi. (foto: akhir matondang)

PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Baru sekitar 10 menit turun hujan pada, Selasa (5/9/2023) pagi,  jalinsum Pasar Lama, Panyabungan, Mandailing Natal (Madina), Sumut sudah tergenang air. Kondisi seperti ini sudah seperti tradisi lantaran pemkab setempat gagal mengatasi persoalan ini.

Kota Panyabungan dan sekitarnya mulai diguyur hujan sekitar pukul 07.15. Intensitas hujan sebenarnya biasa-biasa saja. Namun, hingga pukul 09.50 gerimis masih turun.

foto: akhir matondang

Ironisnya, baru sekitar 10 menit hujan turun, beberapa titik yang menjadi langganan banjir sudah mulai tampak tergenang air . Yakni, sekitar toko Febri Foto ke selatan sampai depan bangunan bekas RM Bahagia. Genangan air setinggi sekitar 40 cm ini hanya terjadi di  jalur kiri dari arah utara-selatan.

Genangan air ini juga menyebabkan warga rawan terperosok karena ada sejumlah lubang menganga di selokan air. “Takutnya ada orang gak tahu ada lubang. Ini berbahaya,” kata Sahrul, warga Kelurahan Panyabungan III, Panyabungan, Madina.

BERITA TERKAIT  Aliansi BEM Madina Pertanyakan Anggaran Penanganan Stunting

Seorang warga yang punya usaha di sepanjang jalinsum lokasi banjir menyebutkan pemkab semestinya tidak menyelesaikan persoalan banjir di sekitar Pasar Lama Panyabungan secara insidental melainkan secara menyeluruh dengan memperbaiki saluran air secara total. Perlu dilakukan penataaan ulang drainase di sekitar Pasar Lama Panyabungan.

“Persolan utama bukan sampah. Air dari permukiman warga dan limpahan dari sungai Aek Tolang tak mampu ditampung selokan,” katanya.

Dia menyebutkan, dari limpahan air dari depan Masjid Raya Al Qurrowalhuffas, Pasar Lama ke arah selatan tepatnya ke jembatan Aek Mata bukan semata-mata disebabkan sampah di dalam parit, tetapi limpahan air tidak muat di selokan. “Saya sudah cek semua parit. Lancar, dan arus airnya kencang. Masalahnya, air tak muat di parit sehingga meluap. Itulah penyebab banjir ini,” ujarnya.

foto: akhir matondang

Ia menyebutkan, parit di depan tambal ban–sekitar 20 meter di kiri Febri Foto—sudah berkali-kali dilihat pihak Pemkab Madina, bahkan pada, Senin (4/9/2023), Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utami bersama sejumlah pejabat pemkab melihat langsung perbaikan saluran yang sedang dikerjakan PT Jakon (Jaya Konstruksi), namun tetap saja belum ada perubahan. Banjir tetap saja terjadi.

BERITA TERKAIT  In Memoriam H. Amru Daulay: Sempat Ada Ancaman dalam Sejarah Berdiri SMA Negeri 2 Plus Panyabungan

“Sudah beberapa kali dicek, tapi tak pernah tuntas. Ini disebabkan mereka hanya fokus mengambil sampah. Padahal persoalan utama bukan sampah, tetapi sedimen dalam selokan perlu diangkat setebal sekitar 50 cm sampai satu meter,” kata sumber yang tak mau ditulis namanya tersebut.

Menurut dia, pengangkatan sedimen dibutuhkan mulai dari box culvert di depan Masjid Raya Panyabungan sampai muara selokan, yakni dekat jembatan Aek mata.

Hingga pukul 09.50, genangan air belum surut lantaran hujan  belum reda. (*)

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI