BERBAGI
foto: ilustrasi (istimewa)

BERITAHUta.com—Media Beritahuta.com menerbitkan tulisan menyangkut diri saya, pada Sabtu (5/6-2021), berjudul:  Dahlan Hasan, dari “Kubangan Lumpur”,  yang Lupa Bersyukur, dengan ini saya menyampaikan hak jawab sesuai dengan mekanisme Undang-Undang Pers No.40 Tahun 1999 dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).

  1. Menanggapi tulisan opini tersebut, saya menegaskan, dari judul tulisan opini tersebut menyebutkan nama kami kemudian diikuti dengan kata: Dari Kubangan Lumpur yang lupa Bersyukur, secara umum masyarakat barangkali menafsirkan, kami adalah orang yang berasal dari kubangan lumpur yang lupa mensyukuri nikmat yang Allah berikan. Padahal jika pun penulis menganggap kami berasal dari  kubangan lumpur, apa alasan penulis menyebutkan kami berasal dari kubangan lumpur.  Kemudian bagaimana saudara  menilai kami lupa bersyukur.
  2. Bahwa penulis menyebutkan kami mudah meneteskan air mata untuk menarik simpatik orang. Dan acap berakting seolah menelepon seseorang untuk kepentingan tertentu, tetapi belum tentu telpon terhubung.
  3. Bahwa penulis menyebutkan kami dalam tulisannya sosok yang pandai merangkai kata untuk menyampailkan sesuatu yang diinginkan. Tak heran, sekelas presiden pun “takluk” oleh kepiawannya. Kemudian penulis membuktikan kami bisa meyakinkan Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama pembangunan asrama haji Madina, penulis sudah “menonjok” muka presiden. Padahal yang sebenarnya asrama haji itu adalah diprakarsai salah seorang tokoh masyarakat Sumatera, yaitu H. Anif Shah. Bukan anggaran Pemkab Madina, kenapa kami yang dipersalahkan, kami hadir disitu sebagai bupati.
  4. Penulis juga menyebutkan kami sosok pemimpin yang sombong dan serta angkuh atas kekuasannya dan juga disebutkan dikala kami berkuasa, kami lupa akan adanya sang Khalik yang tidak pernah tidur melihat perbuatan kami. Kami disebutkan tak jarang berani menabrakan aturan, jika ada masalah urusan belakangan.
  5. Bahwa kami disebutkan suka menabur kebencian dan dendam terhadap siapa saja yang tak disuka. Kerap menyatakan yang tak sebenarnya—kalimat halus dari suka berbohong–, acap mengumbar janji, bibir biasa bersumpah dengan kalimat: wallahi watallahi.., dan tak jarang pada saat marah menyebutkan nama-nama penghuni kebun binatang. Dari kalimat yang dimuat di aline ke-5 ini sangat tidak dapat kami terima.
  6. Pada kesimpulannya, apa yang penulis tulis, tidaklah dapat kami terima, dan kami merasa tidak pernah dikonfirmasi, padahal yang ditulis menyangkut pribadi kami.
BERITA TERKAIT  Pilkada Madina: Harun-Ichwan Vs Saipullah-Atika, Siapa Lebih Berpeluang

Dalam kaitan tulisan tersebut, kami mengadu ke Dewan Pers, lembaga yang oleh Undang-Undang No. 40/1999 tentang Pers mendapat mandat untuk menyelesaikan masalah-masalah terkait pelanggaran Kode Etik Jurnalistik (KEJ).

BERITA TERKAIT  Harapan Kemajuan Madina Menuju 25 Tahun Kedua Usai Sukses Uji Coba Bandara AH. Nasution

Dewan Pers telah memeriksa kasus tersebut dan telah meminta klarifikasi kedua pihak melalui aplikasi zoom pada, Selasa (13/7-2021). Pengadu tidak hadir, sedangkan teradu hadir.

Dewan Pers kembali meminta klarifikasi pada, Kamis (29/7-2021), melalui aplikasi zoom. Pengadu dan teradu hadir.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dan klarifikasi itu, Dewan Pers menilai bahwa artikel yang diadukan bentuk penulisan jurnalistik. Karena itu melanggar pasal 1 dan 3 KEJ, karena tidak akurat, tidak  uji informasi, tidak berimbang, dan memuat opini menghakimi.

Bahwa berita teradu juga tidak sesuai dengan butir 2 huruf a dan b, Peraturan Dewan Pers Nomor 1/Peraturan-DP/III/2012 tentang Pedoman Pemberitaan Media Siber terkait verifikasi dan keberimbangan berita, bahwa setiap berita harus melalui verifikasi, serta berita yang merugikan pihak lain memerlukan verifitasi pada berita yang sama untuk memenuhi prinsip akurasi dan keberimbangan.

Dengan pemuatan Hak Jawab ini dan sesuai Hasil Penyelesaian Pengaduan di Dewan Pers yang melibatkan Dahlan Hasan Nasution (pengadu) dan Pemimpin Redaksi Beritahuta.com Akhiruddin Matondang (teradu) , Redaksi Beritahuta.com dengan ini meminta maaf kepada Dahlan Hasan Nasution dan masyarakat.(*)

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here