BERITAHUta.com—Tokoh masyarakat Desa Lumban Dolok, Kecamatan Panyabungan Selatan, Mandailing Natal (Madina), Sumut H. Imran Rosadi Harahap menegaskan dalam kondisi sekarang, mereka tidak butuh taman, tapi ingin perbaikan ekonomi.
“Kami di sini tidak butuh taman. Kami butuh perbaikan ekonomi agar bisa menyekolahkan anak,” katanya.
Imran menegaskan hal itu pada acara silaturrahmi pasangan calon bupati dan wakil bupati Madina H.M. Sofwat Nasution dan Ir. Zubeir Lubis (Sofwat-Beir) di Desa Lumban Dolok, Selasa siang (13/10-2020).
Turut mendampingi Sofwat Nasution dan Zubeir Lubis antara lain Mudir Pesantren Musthafawiyah Purba Baru H. Mustafa Bakri Nasution, Ustad Fahri, Ustad Asrin, dan sejumlah tim pemenangan Sofwat-Beir.
Imran Rosadi menyebutkan, seperti pada umumnya desa lain di Madina, saat ini kondisi ekonomi masyarakat Lumban Dolok juga sedang lesu akibat harga karet anjlok.
“Warga Lumban Dolok 80 prosen pangguris. Kami butuh upaya perbaikan ekonomi. Tidak butuh taman,” tegasnya.
Karena itu, masyarakat Lumban Dolok ingin perubahan kepemimpinan Madina. Pafa Pilkada 9 Desember 2020 nanti, mereka sepakat mendukung dan memenangkan Sofwat-Beir.
“Tidak ada pilhan, kecuali Sofwat-Beir. Ini harga mati setelah dipertimbangkan secara matang. Alasannya antara lain visi dan misi calon nomor urut tiga ini jelas dan sesuai harapan masyarakat,” ujar Imran Rosadi.
Setelah melihat sosok Sofwat Nasution dan Zubeir Lubis, kata dia, mereka yakin Mustafa Bakri tidak salah dalam memberikan dukungan terhadap pasangan ini.
Menurutnya enam bulan lalu, Mustafa Bakri sudah memberi tahu jika ia mendukung Sofwat-Beir. Sejak saat itu pula masyarakat Lumban Dolok menanti kedatangan pasangan ini di desa tersebut.
“Alhamdulillah siang ini kita bertemu. Kita sudah lihat dan dengar langsung visi misi merekai, apakah kita siap memberi dukungan?” tanya Imran Rosadi
“Siap…”jawab masyarakat yang meskipun diguyur hujan deras masih tetap setia mengikuti rangkaian kegiatan.
Menurut Imran Rosadi, walau tidak 100 prosen, in shaa Allah paling tidak di Lumban Dolok bisa meraih 70 prosen suara untuk nomor urut tiga. Bahkan bisa lebih.
Ahmad Nawawi, pemuda Lumban Dolok, mengatakan mereka kaum naposo dan nauli bulung juga siap mendukung dan memilih Sofwat-Beir. “Bagi kami, memilih nomor tiga juga sudah final,” katanya.
Mustafa Bakri menyebutkan, Sofwat-Beir adalah calon bupati dan wakil bupati yang didukung keluarga besar Musthafawiyah dan sebagian besar ulama yang ada di Madina. “Kita ingin pemimpin yang religius. Kita ingin perubahan,” sebutnya.
Karena itu, ia berharap para alumni Musthafawiyah serta keluarga santri pesantren itu bukan hanya mendukung, memilih, tapi juga ikut mengajak masyarakat memenangkan Sofwat-Beir.
Jika diberi amanah memimpin Madina, Sofwat Nasution tidak ingin melihat generasi muda menganggur. “Kita buka lapangan kerja sebanyak mungkin. Ini salah satu upaya meningkatkan ekonomi masyarakat,” katanya.
Mengenai harga karet yang anjlok, lanjutnya, perlu ada solusi. Tidak bisa berpangku tangan. Misalnya, mencari investor agar mereka mau mambangun pabrik karet di Madina.
“Sehingga tidak perlu banyak lagi tangan agar karet dari petani sampai di Padang, misalnya. Termasuk bisa mengurangi ongkos transportasi. Yang pasti, kehadiran pabrk bisa membuka lapangan kerja,” ujarnya.
Saat tiba di Lumban Dolok, sekitatr pukul 14.00, masyarakat langsung mangulosi Sofwat Nasution, Zubeir Lubis dan Mustaf Bakri yang diiringi alunan musik gordang sambilan, lengkap dengan penampilan moncak yang begitu memukau. (*)
Peliput dan Editor: Akhir Matondang