BERBAGI
GAS ELIPIJI--Upaya Pemkab Madina menjadikan Lapangan Pasir Putih sebagai tempat berjualan pedagang "parbuko" selama Ramadan gagal. Pada Senin (6/5), tak seorang pun yang menjajakan dagangan di sini. Hanya pihak pemkab menggelar operasi pasar gas elpiji 3 kg.

BERITAHUta.com—Upaya Pemkab Mandailing Natal (Madina), Sumut memindahkan para pedagang jajanan buka puasa (parbuko-red) dari Pasar Baru ke Lapangan Pasir Putih, Pidoli Dolok, Lintas Timur Panyabungan, gatot alias gagal total.

Pada hari pertama puasa Ramadan, pada Senin (6/5), tak seorang pedagang parbuko pun membuka lapak di lokasi tersebut. Jejeran tenda yang sudah dipasang pihak pemkab sejak tiga hari lalu tampak melompong.

Sebuah panggung yang menurut rencana menjadi pentas bagi para pemain nasyid menghibur pengunjung yang sedang papotang-potang ari, akhirnya tak berguna sama sekali.

Ini artinya, strategi pemkab menarik minat para pedagang parbuko agar mau menjajakan dagangan di sana, juga tak berhasil.

Berdasarkan pantauan Beritahuta.com, sejak Senin pagi (6/5) hingga siang tidak ada tanda-tanda pedagang hendak berjualan di Pasir Putih. Padahal, Dinas Perdagangan Madina sengaja menyediakan tenda untuk para pedagang tanpa dipungut bayaran.

BERITA TERKAIT  Jelang HUT ke-24 Madina, HIPMI Luncurkan "UMKM Naik Kelas Gratis”

Sehari sebelum Ramadan sudah mendaftar ke panitia sekitar 15 orang pedagang. Menurut catatan Dinas Perdagangan setempat, para pedagang parbuko yang biasa membuka lapak setiap bulan puasa di lapangan parkir Pasar Baru berjulah 100-an pedagang.

Entah kenapa, mereka yang sudah daftar pun urung menjajakan dagangannya di Pasir Putih. “Siapa yang mau kesana (Pasir Putih). Sejak awal pedagang sudah menyatakan keberatan kesana karena sudah ada pengalaman ketika kami juga disuruh buka dagangan di Taman Raja Batu, ternyata sepi pembeli, “ kata pedagang es campur yang ditemui di Pasar Baru.

BERITA TERKAIT  Bisa Dipidana, jika Pedagang Tolak Uang Logam Pecahan Kecil

Meskipun pedagang parbuko tidak ada yang datang pada hari pertama puasa, Dinas Perdagangan Madina  tetap menggelar operasi pasar gas elpiji. Sekitar 500 tabung gas elpiji isi tiga kilogram habis terjual dengan harga Rp17.000,- per tabung.

“Lumayan, daripada beli di tempat lain. Harga disini lebih murah sedikit,” kata Riana, warga Panyabungan II, Madina.

Puluhan warga ikut antre mendapatkan gas elpiji tersebut. Bahkan, ada sebagian konsumen yang belanja dua kali. “Ini jarang-jarang dilakukan pemkab,” kata seorang lelaki paroh baya.

Menurut rencana, pada Rabu (8/5), Dinas Perdagangan juga akan menggelar operasi pasar sembako di tempat yang sama, yaitu Pasir Putih. (*)

Peliput: Ilyas Lubis

Editor: Akhir Matondang

 

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here