SIANG itu ratusan warga Singkuang 1, Kecamatan Muara Batang Gadis (MBG), Mandailing Natal (Madina), Sumut tampak berkumpul di beberapa tempat di seputaran rumah Sapihuddin Tampubolon. Rumah lelaki 37-an tahun yang akrab disapa Buyung Umak (BU) ini pun tampak ramai.
Pemandangan seperti ini mengingatkan pada suasana masa-masa demo berjilid-jilid menuntut kebun plasma terhadap salah satu perusahaan di sana beberapa waktu lalu. Kala itu, BU memang menjadi ‘corong’ warga setempat memperjuangkan hak mereka lantaran ia menjabat ketua koperasi Hasil Sawit Bersama (HSB).
Namun kali ini mereka berkumpul bukan hendak unjuk rasa menuntut luas kebun plasma. Bukan juga menuntut agar izin perusahaan perkebunan sawit itu dicabut. Tetapi kerumunan massa dari berbagai kalangan tersebut ingin menyambut kedatangan BU dari Panyabungan—ibu kota Madina—usai dilantik sebagai kepala Desa Singkuang 1.
Sore itu, Sabtu (28/10/2023), sekitar pukul 16.00 atau ba’da azar, BU bersama rombongan bakal sampai di Singkuang 1. Tokoh-tokoh masyarakat meminta alumni Musthafawiyah Purba Baru (2005) ini, tiba di desanya mengenakan seragam PDU (pakaian dinas upacara) seorang kades, yakni jas, celana dan sepatu serba putih. Tentu saja lengkap dengan topi PDU kades serta atribut lainnya.
Awalnya BU menolak secara halus dengan berbagai alasan, namun warga tetap kekeuh atas permintaannya. Untuk menyenangkan hati penduduk, pas di daerah Desa Sikapas, MBG–mereka dari Panyabungan melalui Batangtoru– BU pun mengganti pakaian.
Saat itu ratusan warga berkumpul di lapangan bola Sikapas. Mereka berjejer di sepanjang jalan menuju rumah BU. Beberapa wanita dipersiapkan mengalungkan bunga kepada BU dan istrinya, Siti Warisah.
Usai pengalungan bunga, satu persatu kaum ibu, bapak-bapak, pemuda, dan berbagai kalangan menyampaikan ucapan selamat. Sembari berjalan menuju rumah, BU tak henti menerima cipika-cipiki dari orang-orang tercintanya, termasuk kalangan tokoh-tokoh desa. Mirip pemandangan penyambutan jemaah haji.
Tiba di rumah, dilanjutkan acara tampung tawar, suatu ritual yang di biasa dilakukan warga setempat sebagai bentuk rasa syukur, mengharapkan berkah, serta menolak bala atau musibah. Hingga malam, kades yang dilantik bupati Madina di Gedung Serbaguna, Panyabungan pada, Jumat (27/10/2023) petang, selalu ramai. Silih berganti warga menyampaikan selamat.
BU disambut menyerupai seorang pejabat berkunjung ke desa. Seorang kepala desa (kades) yang juga ikut dilantik pada, Jumat (27/10/2023) menyebutkan, “Ngalahin penyambutan seorang bupati,” guyonnya saat bincang-bincang dengan Beritahuta, belum lama ini.
Memang, sejak BU terpilih sebagai kepala Desa Singkuang 1, warga bersuka ria. Banyak di antara mereka ‘order’ ingin turut menyaksikan secara langsung acara pelantikan di Panyabungan. Setelah dipilah-pilah, dua hari sebelum hari-H pelantikan dari desa itu berangkat sekitar 120 orang atau 10 unit mobil pribadi.
“Mereka patungan ongkos dan makan. Saya hanya sewa home stay di Sigalapang, “ kata mantan ketua GP Ansor MBG (2014), yang saat ini menjabat ketua tanfiziyah MWC NU di kecamatan tersebut.
Sekilas tentang BU
BU Sapihuddin Tampubolon lahir di Desa Singkuang tahun 1986. Saat ini ia memiliki dua anak. BU merupakan salah satu dari tiga anak H. Kaslan (alm) dan Hj. Nurjamah.
Usai menyelesaikan pendidikan di Musthafawiyah Purba Baru, BU pulang ke kampung mengabdi di Pesantren Al-Fath Singkuang selama tiga tahun.
Setelah itu BU terjun di tengah masyarakat sebagai penyuluh agama dan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan). Lalu, 2021, ia dipercaya menjabat ketua koperasi HSB. Bersama koperasi inilah masyarakat menuntut salah satu perusahaan disana yang selama 18 tahun tidak memberikan hak plasma terhadap warga.
Jelang Pilakdes serentak di Madina yang berlangsung, Senin (21/8/2023) lalu, warga meminta BU maju sebagai calon. Saat itu terdapat tiga kandidat, yakni: Wahyudi Caniago, Amsar Nasution (petahana), dan Sapihuddin Tampubolon.
Dari 1.353 warga yang punya hak pilih, Wahyudi meraih 61 suara, Amsar (444 suara), dan Sapihuddin (677 suara). Selisih suara antara petahana dengan BU adalah 233 suara.
Selamat ustad, semoga amanah dan berkah…(*)
Editor: Akhir Matondang