PANYABUNGAN, BERITAHUta.com– Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina), Sumut Atika Azmi Utammi Nasution mengajak masyarakat di daerah ini memaknai malam Nuzulul Quran atau malam 17 Ramadan agar lebih bertaqwa dan menjadikan Al Quran sebagai pedoman dan petunjuk hidup.
“Kami mengajak masyarakat Madina memaknai Al Quran sebagai petunjuk dalam kehidupan. Kita sering mengeluh dalam hidup dan sering lupa untuk menjadikan Al Quran sebagai petunjuk hidup,” katanya pada acara peringatan malam Nuzulul Quran di Masjid Agung Nur Ala Nur, Kecamatan Panyabungan, Madina, Sumut, Jumat (7-4-2023).
Atika mengatakan malam Nuzulul Quran menjadi satu malam yang nilainnya lebih baik dari pada seribu bulan atau 83 tahun.
Dia mengajak masyarakat melakukan ibadah ekstra di bulan suci Ramadan dari hari biasa.
Wakil bupati meminta orangtua mengajari anak-anak supaya rajin membaca Al Quran sehingga dapat memaknai dan mengamalkan isi kitab suci terseut.
“Mari mendididk keluarga untuk mempelajari dan mengamalkan AlQuran hingga kita terjaga dalam kebaikan,” sebutnya.
Menurut Atika, Pemkab Madina terus menjalankan program-program keagamaan seperti salat zuhur berjamaah, salat subuh berjamaah dan taraweh.
“Tidak lain tujuannya untuk meningkatkan iman. Momentum ini harus kita maknai untuk mensucikan diri dan semoga dapat bertemu dengan Ramadan selanjutnya,” ujarnya.
Peringatan malam Nuzulul Quran ini ceramah diisi oleh ustad Muhammad Nasir Lc, kketua MUI Madina.
Dalam ceramahnya, ustad Nasir menyampaikan makna-makna mengenai malam Nuzulul Quran. Julukan itu disebabkan pada Ramadan memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh bulan lainnya, antara lain lain: pada bulan ini Allah SWT pertama kali menurunkan Al Quran, sebagaimana firmannya dalam Qs. Al-Baqarah ayat 185.
Lalu, pada bulan Ramadan terdapat satu malam yang nilainnya lebih baik dari pada seribu bulan atau 83 tahun yakni malam Lailatul Qadar.
Terakhir, pada bulan Ramadan segala bentuk amal ibadah akan dilipat gandakan oleh Allah SWT.
Ustad Nasir menyampaikan Al Quran sendiri diterima oleh Rasulullah SAW secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun dan disesuaikan dengan kondisi yang terjadi kala itu. Adapun surat yang pertama kali diterima oleh Rasulullah SAW adalah Qs. Al-Alaq ayat 1-5.
“Berangsur-angsur saat nabi berada di goa hiro. Rosulullah SAW pergi ke gua hiro untuk menenangkan diri, 17 Ramadan malaikat jibril menghampiri nabi dan menyuruh membaca iqro,” kata ustad Nasir.
Dia berharap momen malam Nuzulul Quran ini masyarakat Madina dapat memperoleh kemuliaan dan keberkahan dengan terus membaca dan mengamalkan Al Quran.
“Semoga kita akan menjadi umat yang akan memperoleh syafaat di Yaumul Akhir,” kata wakil bupati. (*)
Editor: Akhir Matondang