PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Waki Bupati Mandailing Natal (Madina), Sumut Atika Azmi Utammi Nasution menyebutkan pemerintah daerah dan Forkopimda bakal duduk bersama mencari solusi agar pada masa mendatang tidak terjadi lagi semburan gas beracun PT SMGP yang merugikan warga sekitar.
“Dengan melibatkan perwakilan warga, kami musyawarah untuk mengantisipasi supaya kejadian seperti sekarang tidak terulang lagi,” kata Atika melalui akun facebook-nya: Atika Azmi Utammi Nasution, yang diposting pada, Senin (7/3-2022), sekitar pukul 00.40.
Dia mengatakan, kejadian menimpa warga Sibanggor Julu pada Minggu petang (6/3-2022), menjadi perhatian khusus bagi pemerintah daerah. Terutama terkait adanya warga yang dirawat di rumah sakit.
“Kami instruksikan rumah sakit memberi pelayanan prima. Pak Bupati langsung memantau penanganan pasien di RSUD Panyabungan,” katanya.
Menurut wakil bupati, Pemkab Madina dan kepolisian tidak tinggal diam atas peristiwa gas beracun yang diduga bersumber dari aktivitas PT SMGP (Sorik Marapi Geothermal Power). Apalagi banyak korban mengalami keracunan sehingga harus mendapat perawatan petugas medis rumah sakit.
Atika menambahkan, warga harus mendapat perawatan yang baik dari rumah sakit atau tempat penanganan medis lainnya. Puskesmas Sibanggor Jae, sementara waktu buka 24 jam untuk mengantisipasi keperluan medis yang mendesak. Ini demi keselamatan warga.
Dalam postingannya, wakil bupati menyebutkan ia baru pulang dari Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi (PSM), Madina bersama kapolres, serta OPD (organisasi perangkat daerah) terkait pada Senin dini hari, sekitar pukul 00.05.
Pertemuan di PSM, selain melibatkan kepala Desa Sibanggor Julu, tokoh masyarakat, BPD (Badan Perwakilan Desa), dan kepolisian, juga ikut hadir pihak PT SMGP.
Dalam musyawarah tersebut, masyarakat Sibanggor Julu serta pihak-pihak terkait menyepakati beberapa hal. “Hal terpenting dan menjadi prioritas saat ini adalah penanganan keselamatan warga. Kepada masyarakat Mandailing Natal kami berharap tetap tenang,” ujar Atika. (*)
Editor: Akhir Matondang