BERITAHUta.com—Petugas SPBU simpang Gunung Barani, Desa Sarakmatua, Kecamatan Panyabungan, Mandailing Natal (Madina), Sumut, Sabtu petang (26/6-2021), sekiitar pukul 17.15, dikagetkan munculnya kobaran api dari belakang musala “galon” tersebut.
Warga sekitar pun dibuat panik. Bersama petugas SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar), mereka berhamburan berusaha memadamkan api yang begitut cepat menjalar ke ke plafon serta atap musala.
Meski para petugas dan warga menyiram menggunakan air yang diambil pakai ember dari kamar mandi SPBU, kobaran api malah kian membesar. Asap tebal membumbung di atap musala, yang berseberangan dengan ruang mesin.
Mereka juga menyemprotkan alat pemadam kebakaran dari tabung-tabung kecil, tapi tak berhasil.
Setelah sekitar lima menit api menghanguskan bagian belakang musala, beberapa petugas tiba-tiba datang mendorong tabung pemadam kebakaran dari arah kantor SPBU.
Hanya sekitar tiga menit setelah isi tabung APAR (alat pemadam api ringan) disemprotkan, api mulai mengecil dan berhasil dijinakkan.
Sekitar 20 menit kemudian, baru mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kebakaran yang berada di lingkungan SPBU.
Tidak jelas asal-usul api. Kobaran api dari arah belakang musala berasal dari tumpukan barang-barang tak terpakai milik pihak SPBU, seperti sofa, kursi, kardus-kardus dan meja. Lalu, api dari “rongsokan” itu menjilat bagian plafon musala dan ruang mesin.
“Mungkin ada orang yang buang puntung rokok ke arah barang-barang bekas itu,” kata petugas SPBU.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Hanya saja sempat membuat petugas dan masyarakat setempat panik, karena lokasi kebakaran berada di lingkungan “galon”. (*)
Peliput: Tim
Editor: Akhir Matondang