BERITAHUta.com—Keinginan perubahan di Mandailing Natal (Madina), Sumut kian terasa. Setidaknya itu tergambar lagi saat calon bupati H.M. Sofwat Nasution silaturrahmi dengan masyarakat Kelurahan Pidoli Dolok, Kecamatan Panyabungan, Madina, Sabtu malam (3/10-2020).
Sepanjang acara silaturrahmi itu, gaung kalimat “margonti majolo” berkali-kali disuarakan masyarakat. Baik saat berlangsung acara, maupun setelah usai.
Bahkan suara teriakan masyarakat secara bersama-sama itu hingga menggelegar. Tak ayal, “kor” yel yel “margonti majolo” terdengar sampai radius sekitar 200 meter.
Usai teriakan itu, seorang pemuda sembari berkelakar mengatakan, “Marngotan mon daganak na modom.”
Ucapan ini disambut tawa para naposo bulung yang berada di teras dan halaman rumah tempat acara.
Sebelumnya, dalam beberapa kesempatan silaturrahmi dengan masyarakat, gaung “margonti majolo” kerap disuarakan warga.
Seperti pemandangan di Pidoli Dolok. Yel yel “margonti majolo” berkali-kali diteriakkan masyarakat yang memadati acara silaturrahmi Sofwat Nasution dengan masyarakat setempat yang berlangsung di rumah Sakti.
Dari raut wajah mereka, terpancar rasa percaya diri daerah ini berubah melalui Pilkada Madina 9 Desember 2020.
Salah satu alasan warga Pidoli Dolok hendak mengganti bupati dan wakil bupati disebabkan kondisi jalan di kelurahan itu memprihatinkan. Padahal, wilayahnya masih berada di kawasan ibu kota kabupaten.
“Mutur-utur do aropku irasa bapak nangkin lewat sian jolo ni bagas godang i. Pala musim udan songonon, na gonang do aek di dalan i,” kata Ishak Nasution, tokoh masyarakat Pidoli Dolok.
Masyarakat Pidoli Dolok, kata dia, terkesan seperti dianaktirikan dalam pembangunan. “Mancit do sabotulna perasaan nami. Adong bagas godang, dalan na songon na ita ligi i ma. Tai songonon ma dompak rasoki nami.”
Yunan, juga tokoh masyarakat Pidoli Dolok, menyebutkan Sofwat Nasution tidak asing bagi masyarakat setempat. Selain keluarganya banyak di kelurahan ini, dulu ayah calon bupati ini sering bergaul di Pidoli.
“Ma ita begema visi dohot misi ni bapak on, siap do ita mandukung bapak on so tarpili jadi bupatinta,” tanya Yunan.
“Siap…..” teriak masyarakat.
“Siap do ita mamonangkan bapak on,” tanya Yunan lagi.
“Siap….” jawab masyarakat penuh semangat.
“Botul-botul siap do ita perubahan…”
“Siap…” jawab masyarakat lebih menggema lagi.
“Ulang siap sajo ba. Ita bulatkon ma tekad mamonangkon Pak Sofwat Nasution anso adong manjolo parubahan,” ujar Yunan
Seorang warga menyebutkan ini baru kali pertama dalam sejarah Pilkada pasca era reformasi seorang calon bupati Madina diundang bersilaturrahmi dengan masyarakat Pidoli Dolok.
“Selama ini belum pernah begini. Ini lantaran kami ingin perubahan,” katanya.
Nuraidah, kaum ibu setempat, juga menyampaikan keluhan soal kondisi jalan di Pidoli Dolok. “Pala jadi bupati bapak, aspal bapak majolo dalan nami on. Tai manida bapak ma kondisina, apalagi parudan songon saat on,” katanya.
Selain memperkenalkan diri kepada masyarakat, pada kesempatan ini Sofwat Nasution menjelaskan visi dan misi sebagai calon bupati Madina.
Ia juga memaparkan sejumlah program yang akan dilakukan jika diberi amanah memimpin Madina. “Soal bea siswa yang saya dengar saat ini tidak ada, in shaa Allah kami hidupkan kembali. Ini sesuai visi misi pasangan Sofwat-Beir, mewujudkan Madina yang relegius, cerdas dan sejahtera,” katanya. (*)
Peliput: Tim
Editor: Akhir Matondang