BERITAHUta.com—Masyarakat Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal (Madina), Sumut mengeluhkan material yang berserakan di badan jalan pada bekas pekerjaan proyek pembangunan talut.
Jika hal ini terus dibiarkan, bisa membahayakan warga yang lalu-lalang di jalan raya tersebut. Apalagi hujan turun, diperkirakan material berupa tanah berpasir dan batu bakal makin banyak turun ke badan jalan.
Pembangunan talut di sisi ruas jalan propinsi Ulu Pungkut ini dikerjakan CV. Promekanika dengan nilai anggaran Rp4 miliar. Proyek ini, menurut perkiraan warga sudah selesai.
Berdasarkan pantauan di lokasi proyek, camp yang biasa ditempati para pekerja sudah dibongkar. Para pekerja pun telah meninggalkan lokasi sejak Rabu pekan lalu.
Bahkan satu unit alat berat berupa beko yang beberapa hari lalu masih menunggu truk pengangkutnya, sudah tidak di lokasi proyek lagi.
Sejumlah warga menyatakan kecewa karena pihak pemborong tidak membersihkan material dari tebing yang berjatuhan ke badan jalan.
Menurut Rahmat, warga Ulu Pungkut, dengan kondisi pekerjaan seperti yang sekarang, tanah berpasir serta batu sangat rentan jatuh ke badan jalan. Apalagi pada saat hujan turun. Jika ini terjadi, sangat membahayakan pengguna jalan.
“Proyek ini antara lain bertujuan menahan longsor, tetapi disamping dek yang mereka buat justru menyisakan kerawanan bagi warga, terutama pengendara,” katanya, belum lama ini.
Muslih, warga lainnya, berharap pihak pemborong membersihkan tanah berpasir dan bebatuan yang hendak jatuh ke badan jalan.
Hal ini agar kondisi itu tidak menjadi ancaman bagi warga karena kontur tanah di lokasi proyek sangat rentan longsor pada saat musim hujan.
“Harusnya sebelum mereka pergi tanah dan batu yang sudah di badan jalan terlebih dulu dibersihkan,” ujar Muslih.
Dia dan warga lainnya berharap UPTD Pekerjaan Umum (PU) Propinsi Sumatera Utara di Kotanopan memperhatikan hal ini agar warga merasa nyaman dan aman ketika melewati jalan tersebut.(*)
Kontributor: Andi Hakim M.
Editor: Akhir Matondang