BERITAHUta.com—Kunjungan Ir. H. Zubeir Lubis di Pasar Laru, Kecamatan Tambangan, Mandailing Natal (Madina), Sumut punya cerita sendiri. Pasalnya, selama berada di pasar itu sering terdengar bisik-bisik warga dan pedagang.
Bunyi bisik-bisik itu antara lain, “Bapak on ma na mambangun rambin i da.”
Awalnya Beritahuta.com yang mengikuti kunjungan Zubeir Lubis di Pasar Laru tidak begitu memperdulikan bisik-bisik tersebut.
Namun makin lama bakal calon (balon) wakil bupati Madina itu mengelilingi pasar didampingi Mudir Pesantren Musthafawiyah Purba Baru H. Mustafa Bakri Nasution, bisik-bisik itu makin “nyaring” terdengar.
Selain Mustafa Bakri Nasution, kunjungan pada Rabu (10/6-2020), itu juga diikuti belasan guru senior Musthafawiyah, dan tim relawan pasangan balon bupati dan wakil bupati Madina H.M. Sofwat Nasution-Ir. H. Zubeir Lubis (Sofwat-Beir).
Bagi masyarakat Pasar Laru dan sekitarnya, Zubeir Lubis bukanlah orang asing. Ia tiga kali terpilh sebagai calon anggota DPRD Madina dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dapil 2, meliputi kecamatan: Kotanopan, Tambangan, Ulu Pungkut, Muara Sipongi, Puncak Sorik Marapi, dan Pakantan.
Selain itu, pemilik Hotel Rindang dan tempat wisata Sipaga-paga itu berasal dari Desa Tambangan Jae, Kecamatan Tambangan, Madina.
Wajar ketika Zubeir Lubis dan rombongan blusukan menyapa warga dan pedagang di Pasar Laru, hampir semua warga yang kebetulan berada di lokasi tersebut mengenalnya. “Mamak Beir…dohot do au mandukung mamak da,” teriak seorang ibu 40-an tahun.
Rupanya si ibu mengenal Zubeir Lubis. “Alhamdulillah, i dukung mantong, tai mamak muyu na maju on bere,” jawab sang balon wakil bupati dengan senyum khasnya.
Ketika sedang berada di lapak pedagang cabai, seorang pembeli berbisik kepada rekannya sesama pembeli. “On mada Pak Beir Rindang na mambangun jambatan rambin na tu Tambangan i da,” ujarnya pelan.
Ketika ditanya, ibu yang tidak mau disebutkan namanya karena seorang guru menjelaskan, jika saja tidak ada jembatan rambin yang menghubungkan Desa Laru dengan tujuh desa di seberang sungai, otomatis jalur transportasi menuju desa-desa itu putus total, kecuali melalui Desa Aek Banir, Kecamatan Panyabungan, Madina.
Ketujuh desa di seberang Sungai Batang Gadis itu adalah Tambangan Jae, Tambangan Tonga, Tambangan Pasoman, Rao-rao Dolok, Rao-rao Lombang, Simangambat dan Panjaringan.
Selain terdengar bisik-bisik soal jembatan rambin, tampaknya pedagang dan warga yang sedang di Pasar Laru merasa bangga mendengar Zubeir Lubis maju sebagai balon wakil bupati Madina. “Orangnya baik, tidak bisa dengar orang lain susah,” kata Mamat (56), warga Desa Laru.
Zubeir Lubis belum bisa diminta penjelasan mengenai jembatan rambin yang menjadi topik bisik-bisik di Pasar Laru karena jadwal sosialisasinya masih padat. (*)
Peliput: Tim
Editor: Akhir Matondang