BERBAGI

BERITAHUta.com—Menindaklanjuti banyaknya masyarakat Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara serta para perantau yang ingin membantu meringankan kesulitan ekonomi Ummi Roiyah dan 11 adiknya, tiga media online di Madina sepakat kerja sama  mengkoordinir bantuan, sedekah, infaq, atau sumbangan dari mereka yang empati terhadap nasib keluarga ini.

Ketiga media online ini adalah Mandailing Online, Madina Pos Online, dan Beritahuta.com.  Biaya yang didapat dari kegiatan ini difokuskan menunjang kegiatan sekolah 7 anak, yaitu TK (1 orang), SD ((3 orang), SMP (2 orang), dan SMK (1 orang) dan 4 bocah belum sekolah (termasuk bayi kembar umur sekitar dua bulan).

Menurut Akhiruddin Matondang, koordinator 3 Media Online Madina (3 MOM), mereka tidak hanya menampung berupa uang, tapi juga bisa dalam bentuk keperluan sekolah. Bisa seragam, buku, tas, sepatu dan lainnya. “Bisa juga dalam bentuk susu. Misalnya, bayi  kembar umur dua bulan minum susu Lactogen,” katanya.

Gerakan sedekah dengan mengumpulkan bantuan, sedekah, atau infaq ini direncanakan berlangsung secara berkesambungan sampai tampak mereka sudah  tidak susah lagi, atau sampai sang ayah, Ali Mandan keluar dari lembaga pemasyarakatan (LP).

BERITA TERKAIT  Ummi: Ongkos ke Sekolah Mahal, Gak Tahu Sampai Kapan Mereka Bisa Bertahan

“Jika kita tidak peduli, sekolah 11 anak itu bisa putus di tengah jalan. Dua bulan setelah ibu mereka meninggal, mulai terasa bagi Ummi, kakak 11 anak paling sulung. Padi hasil garapan ayah sebelum masuk penjara, tinggal tiga karung lagi. Sekarang anak-anak itu terkadang makan tidak pakai apa-apa, kecuali nasi ditambah garam,” kata pemred Beritahuta.com itu.

Jika tidak ada upaya meringankan beban biaya kebutuhan sekolah adik-adik Ummi, dikhawatirkan sekolah mereka berhenti sebelum ayah mereka menyelesaikan proses hukum atas kasus yang sedang dihadapi. Menuruit perkiraan kasar, ongkos dan uang jajan untuk sekolah saja sekitar 1 juta per bulan.

Sementara penghasilan dari kebun karet hanya sekitar 120 rb per bulan, jika harga dipatok Rp6000/kg. “Seminggu hanya dapat satu ember atau sekitar 20 kg. Selama ini mereka dibantu pamannya yang punya empat anak. Pamannya juga bukan tergolong mampu, jadi inilah yang kita khawatirkan, “ ujarnya.

BERITA TERKAIT  Anak Ini Rela Tinggalkan Orangtua demi Islam dan Masuk Pesantren Musthafawiyah

Dahlan Batubara, seksi pengumpulan bantuan, infaq atau sedekah menyebutkan, bagi mereka yang empati terhadap kelangsungan pendidikan 11 anak warga Desa Hutarimbaru, Kecamatan Panyabungan Timur, Madina, bisa menghubungi 3 MOM. Jika dalam bentuk barang bisa diantar di sekretariat 3 MOM :Toko Narisya Batik Motif Mandailing, Jl. Williem Iskandar No.99 (depan Masjid Raya) Panyabungan, Madina. Bisa juga menghubungi: 0813-7929-7444 (Akhir Matondang), 0821-6741-7800 (Dahlan Batubara), dan Sahren0853-5927-4447.

“Bisa juga pakaian, keperluan sekolah, susu atau barang yang hendak disedekahkan bisa kami  ambil ke alamat penyumbang,” katanya.

Untuk transparansi, kata Dahlan, 3 MOM akan membuat list dan diposting secara berkesambungan lewat facebook dan grup watshapp . Proses penyerahan bantuan ke  Ummi pun didokumentasikan dalam bentuk foto, video, dan bukti tanda terima. Bukti-bukti tersebut diposting juga lewat pemberitaan, WAG dan facebook . (tim-01)

 

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here