BERBAGI
AKIBAT DONGPENG--Salah satu korban meninggal akibat tertimbun tanah bekas galian dongpeng di lokasi tambang emas ilegal di Desa Banjar Limabung, Kecamatan Linggabayu,Madina. Musibah yang menyebabkan 12 kaum ibu meninggal ini terjadi pada, Kamis (28/4-2022), sekitar pukul 16.00. (foto: ist)

LINGGABAYU, BERITAHUta.com—Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Sebanyak 12 ibu rumah tangga tewas akibat tertimbun longsor di lokasi tambang emas ilegal di Desa Banjar Limabung, Kecamatan Linggabayu, Mandailing Natal (Madina), Sumut pada Kamis (28/4-2022), sekitar pukul 16.00.

Musibah ini begitu menyedihkan karena terjadi empat hari menjelang Ramadan 1443 H berakhir. Sebanyak 10 di antara korban meninggal adalah warga Banjar Limabung. Yaitu: Lesma Suriani Rambe (36), Nurlina Hasibuan (38), Irma Pane (39), Sarifah Nasution (51).

Selanjutnya: Amna Pulungan (36), Nurainun Pane (42), Nur Jaya Sari Pulungan (35), Nur Afni Lubis (37), dan Nur Lina Batubara (45). Sedangkan tiga  korban lainnya merupakan warga Desa Simpang Bajole, Linggabayu, yakni: Nelly Sipahutan (55), Kana (40), serta Nurhayati 49 tahun.

Informasi yang didapat media ini dari Linggabayu, dua korban lainnya masih kritis dan terus mendapat perawatan petugas medis puskesmas, masing-masing Nirwansyah Lubis (20) dan Syafridah (46).

BERITA TERKAIT  Sedih, 12 Kaum Ibu Korban Longsor Tambang Emas Ilegal Umumnya Miliki Banyak Anak

Seorang warga Banjar Limabung mengatakan saat musibah menerpa, ke-14 kaum ibu yang masih tergolong berusia muda ini sedang mencari butiran emas secara ilegal.

Bisa jadi mereka terpicu mengais rezeki akibat terdesak kebutuhan Lebaran yang tinggal empat hari lagi. Sehingga lupa struktur tanah tempat mereka berada mencari emas sudah labil.

“Mereka lupa tanah sisa korekan mesin dongpeng milik para pengusaha tambang ilegal tersebut teksturnya sudah sangat labil. Namanya tanah bekas dikorek pakai alat berat,” kata lelaki 65-an tahun yang minta namanya tidak ditulis.

Kapolsek Linggabayu AKP H. Marlon Rajagukguk kepada wartawan membenarkan kejadian ini. Polisi, kata dia, sudah berhasil mengindentifikasi identitas korban.

BERITA TERKAIT  Hujan 10 Jam, Banjir, Longsor dan Jembatan Hanyut Warnai Mandailing Natal

Selain itu, mereka sudah memasang police line di TKP (tempat kejadian perkara) dalam rangka penyidikan.

Menurutnya, para korban tertimbun saat berada di dalam lobang bekas dongpeng sedalam sekitar dua meter. “Di dalam lubang bekas dongpeng itu sudah kondisi berlumpur. Saat mereka di dalam lubang tiba-tiba tanah tebing dan sekitarnya amblas,” katanya.

Warga menyebutkan, sebelum dibawa ke rumah masing-masing, proses evakuasi para korban berlangsung sekitar satu jam.

Bupati Belangsungkawa

Sementara itu, Bupati Madina H.M. Ja’far Sukhairi Nasution  menyampaikan duka mendalam atas musibah yang menimpa warga Linggabayu ini. Ia berdoa keluarga ditinggal diberi kesabaran.

“saya dapat kabar dari camat setempat. Atas nama Pemkab Madina, saya menyampaikan turut bela sungkawa,” katanya.  (dbs/*)

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here