BERBAGI
Mansyur Maturidi (foto: ist)

SEBULAN lebih, atau tepatnya 37 hari sudah tak jelas keberadaan Mansyur Maturidi setelah berangkat kerja ke Bangkok, Thailand. Terakhir pemuda asal Desa Roburan Lombang, Kecamatan Panyabungan Selatan, Mandailing Natal (Madina), Sumut itu menelpon pacarnya, Sabtu (10/8/2024) dini hari, sekitar pukul 00.30.

Awalnya sang pacar mengirim pesan melalui WhatsApp kepada Mansyur pada, Jumat (9/8/2024) malam, sekitar pukul 21.00. Saat itu ia menanyakan kabar sang kekasih. Namun pesan itu baru terkirim pada tengah malam, beberapa saat sebelum lelaki 22 tahun tersebut menelpon.

Tidak lama mereka bicara ditelpon, hanya sekitar dua menit. Itu pun suara Mansyur tak begitu jelas. Sayup-sayup, lalu suara telpon hilang. Ada kesan di sana dia tak leluasa pegang handphone. Setelah itu, putus kontak hingga hari ini, Minggu (15/9/2024).

Ayah dan ibu Mansyur: Syahmuddin Nasution (64) dan Khoiriyah (42), tentu saja gundah. Pihak keluarga sudah melakukan berbagai upaya mencari informasi keberadaan anak kedua dari empat bersaudara, namun belum ada titik terang.

“Jujur saja, masalah ini jadi pikiran bagi kami. Namanya anak, mudah-mudahan dia (Mansyur) baik-baik saja,” katanya kepada Beritahuta.com, Jumat (13/8/2024) malam.

Mansyur berangkat ke Bangkok, Thailand pada, Selasa (23/7/2024). Berdasarkan E-boarding pass pesawat Air Asia yang didapat media ini, pemuda yang hanya mengenyam pendidikan sampai kelas tiga di Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Madina berangkat dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta menuju Don Mueang International Airport, Bangkok pada, pukul 06.30.

BERITA TERKAIT  Bupati Madina: Siapa 'Bilang' Pemkab Tak Berjuang Memenuhi Tuntutan Warga Singkuang 1

Sebelum hilang kontak, melalui pencarian google map, Mansyur pernah terdeteksi  berada di sekitar Khlong Nam Lai Waterfall, Provinsi Kamphaeng Phet dan Mueang Nakhon Sawan District, Provinsi Nakhon Sawan.

Belum jelas agen atau perusahaan yang membawa Mansyur ke Thailand. Kedua orang tua, keluarga dan pacar pun tidak diberi tahu, sehingga informasi mengenai keberangkatan menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) ke luar negeri terkesan tertutup.

Sebelum berangkat ke Thailand, Mansyur kerja di usaha loundry milik salah seorang familinya di Jakarta. Di sini ia kerja sekitar tiga bulan. Lulusan SD di Roburan Lombang ini sama sekali tidak memberi tahu siapa pun saat hendak mengurus administrasi keberangkatan, termasuk pacarnya.

“Dia baru memberi tahu saya melalui WhatsApp dua hari sebelum berangkat. Saat itu semua surat-surat, termasuk paspor katanya sudah selesai. Tinggal menunggu jadwal berangkat,” kata Syahmuddin.

Tak jelas juga dari mana Mansyur mendapat informasi mengenai perekrutan TKI  ke Thailand. Namun berdasarkan jejak digital yang didapat media ini, diduga ia tergiur setelah membaca postingan di facebook.

Dalam suatu postingan, akun facebook inisial RSK menulis: Kerja ke thailand minat gak bro jadi cs. (CS yang dimaksud diduga customer servicered)

BERITA TERKAIT  Penahan Erosi di Jembatan Aek Pohon Belum Selesai, Mobil Bermuatan Masih Lewat Kota

Percakapan itu ditimpali pemilik akun insial MAD yang seolah-olah menanyakan keseriusan Mansyur: minat bg.

Lalu, RSK membalas: inbox ja bro.

Sampai saat ini belum jelas apakah Mansyur mengenal RSK dan MAD atau hanya perkawanan melalui facebook saja.

Masih dalam penulusuran media ini, pada 29 Juni 2024, pemilik akun facebook berinisial MA menulis status mengenai lowongan kerja di Thailand yakni bagian marketing-customer service.

Dalam postingannya MA menulis: LOKER THAILAND DIBUTUHKAN Marketing-Customer Service, pengalaman/non pengalaman bisa, gaji 800$ setara Rp12,5 juta, off day 2 X sebulan, jam kerja 10 am-10 pm, makan 3X sehari, mes ¾ orang (AC, water heater, peralatan mandi, dll disiapkan), kontrak 1 tahun.

Selain itu dijelaskan, akomodasi: visa, WP, VIP line, tiket, dan hotel semua ditanggung perusahaan. Ready paspor/non paspor bisa dibuatkan asal serius kerja.

Salah satu pengguna facebook lainnya sempat berkomentar: CS judi online, awas hati-hati banyak yang udh terperangkap.

Sementara itu akun facebook Mansyur sudah tidak pernah aktif sejak komunikasi terakhir dengan pacarnya yang tinggal di Jakarta.

Syahmuddin berharap anaknya bisa pulang dengan selamat ke Indonesia. “Saya juga memohon bantuan semua pihak jika mengetahui informasi mengenai Mansyur memberi tahu kami, pihak keluarga,” ujarnya. (*)

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI