BERITAHUta.com—Langkah cemerlang dari Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi. Kota Medan sebentar lagi memiliki jalan tol sepanjang 30,97 km yang dananya bersumber dari investasi swasta. Proyek ini terasa istimewa karena untuk kali pertama nanti ada jalur khusus pengendara sepeda motor.
Rencananya pembangunan proyek dengan total investasi senilai Rp7 triliun ini dimulai pada Juni 2019, dan ditargetkan selesai dalam dua tahun.
Tol dalam kota sepanjang 30,97 km itu, terdiri dari 3 seksi. Seksi I Helvetia-Titi Kuning sepanjang 14,28 km, Seksi II Titi Kuning-Pulo Brayan sepanjang 12,84 km dan Seksi III Titi Kuning-Amplas sepanjang 4,25 km.
Acara penandatanganan MoU antara Pemprovsu, Pemko Medan, Pemkab Deliserdang bersama PT. Citra Marga Nusphala Persada (CMNP) Tbk. dan PT. Adhi Karya (Persero) tentang kerjasama pembangunannya, telah dilakukan di kantor Gubsu, Medan, Jumat (1/3).
Penandatanganan dilakukan Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, Komisaris Utama PT. CMNP Tito Sulistio dan Dirut Adhi Karya Budi Harto.
Turut menyaksikan penandatanganan, di antaranya Pangdam I/BB Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Sekdaprovsu Sabrina dan Sekda Kota Medan Wirya Alrahman.
Ruas tol dalam kota dibangun mengikuti aliran Sungai Deli. Persisnya tol dalam kota berada di pinggir Sungai Deli. Kemudian tol dalam kota juga dilengkapi jembatan layang (fly over).
Tidak hanya bagi kendaraan bermotor roda empat ke atas, tol dalam kota juga menyediakan jalur khusus bagi pengendara sepeda motor. Jika itu terwujud nantinya, maka tol dalam Kota Medan menjadi satu-satunya yang memiliki jalur khusus roda dua.
Keseluruhan pembangunan tol dalam Kota Medan mengusung konsep estetis, yaitu jalan tol yang selain struktur konstruksinya berteknologi tinggi, juga ditata indah dan ramah lingkungan.
Edy Rahmayadi mengimbau masyarakat Sumut, khususnya di Kota Medan dan Deliserdang mendukung pembangunannya nanti. Selain memperlancar aksebilitas, tol dalam kota juga untuk memperkuat status Medan sebagai kota metropolitan.
“Pemprovsu mendukung penuh terwujudnya pembangunan tol dalam kota ini. Ini sebenarnya sudah lama kita inginkan dan insya Allah telah kita teken kesepakatan kerjasamanya yang menjadi titik terang memulai pembangunannya,” katanya.
Keberadaan jalan tol yang rencananya berada di sepanjang jalur Sungai Deli itu, juga diharapkan dapat membangkitkan pariwisata Kota Medan. “Sungai itu dibersihkan, dijadikan wisata, di atasnya jalan tol kanan kiri, ini mimpi besar,” katanya.
Dzulmi Eldin mengatakan warga yang bermukim di pinggiran Sungai Deli sekitar 118 kepala keluarga (KK), akan direlokasi. Kemudian lahan-lahan warga yang terkena lahan tol, dibayar ganti rugi sesuai ketentuan, yang semua dananya berasal dari investor.
Hal senada dikatakan Ashari Tambunan. Pihaknya juga akan menyosialisasikan pembangunan tol ini kepada masyarakat agar turut mendukung pembangunannya.
M. Sabrar Fadhilah turut menyatakan dukungannya. Pihaknya siap bergandengan tangan di lapangan untuk menuntaskan kemungkinan adanya persoalan, seperti relokasi, pembebasan lahan maupun pada masa konstruksi hingga rampung.
“Prinsipnya kami dukung penuh setiap program pembangunan pemerintah, termasuk rencana tol dalam kota Medan ini. Kami akan turut mensosialisasikan kepada warga karena pembangunan tol dalam kota ini untuk kepentingan bersama,” katanya. (tim/dbs)