BERITAHUta.com—Sepekan jelang Ramadan 1440 H pihak Pemkab Madailing Natal (Madina), Sumut belum bisa memastikan lokasi para pedagang jajanan buka puasa karena tempat lama sudah dijadikan lapak para pedagang yang tokonya terbakar.
Saat ini ada dua alternatif lokasi yang sedang dipertimbangkan dan masih menunggu persetujuan bupati. Pertama di jalan lintas barat atau berada di utara Pasar Baru. Kedua, di pertapakan terminal Pasir Putih, Pidoli Dolok, Lintas Timur, Panyabungan.
Kepala Dinas Perdagangan Madina Jhon Amriadi, SP., MM., mengatakan pihaknya sudah menyiapkan dua alternatif tempat para pedagang jajanan buka puasa, namun masih harus menunggu persetujuan bupati. “Mudah-mudahahan secepatnya, satu dua hari inilah,” katanya kepada Beritahuta.com di ruang kerjanya, Senin (29/4).
Seperti diketahui, para pedagangan jajanan buka puasa (parbuko) biasanya membuka lapak dagangan di halaman parkir Pasar Baru Panyabungan—depan kantor UPT Pasar Baru.
Namun setelah pasar terbesar di Madina itu terbakar pada hari kedua Idul Fitri tahun lalu, areal tersebut sekarang sudah sesak oleh kios para pedagang yang pindah dari bangunan terbakar.
Sehingga tahun ini para pedagang parbuko tidak mungkin lagi memanfaatkan areal parkir tersebut sebagai tempat berjualan. “Kami masih sedang persiapkan. Secepatnya ada keputusan resmi dari pemkab,” kata Jhon didampingi Ahyar, kepala Bidang Pasar Dinas Perdagangan Madina.
Irsyad, seorang pedagang yang biasa membuka lapak di areal parkir Pasar Baru, tidak setuju jika mereka dipindahkan ke Pasir Putih. “Siapa yang mau datang kesana. Dulu kan bupati sudah meminta kami buka di Taman Raja Batu (TRB), nyatanya cuma bertahan satu hari karena tidak ada warga yang datang kesana,” katanya.
Kerena itu, ia berharap dinas terkait betul-betul mempertimbangkan lokasi berdagang jajanan buka puasa. “Hanya setahun sekali. Semoga pemkab memperhatikan hal ini. Baik untuk warga, baik juga untuk para pedagang,” kata warga Banjar Kobun, Panyabungan II, Panyabungan itu.(*)
Peliput: Ilyas Lubis
Editor: Akhir Matondang