PANYABUNGAN, BERITAHUta—Rencana mutasi terhadap sejumlah kepala SMP (Sekolah Menengah Pertama) di Mandailing Natal (Madina), Sumut dibumbui isu tak sedap. Beredar kabar, praktik transaksional menyelimuti agenda pelantikan tersebut.
Belum jelas apakah kabar itu benar atau tidak. Kepala Dinas Pendidikan Lismulyadi ketika dikonfirmasi pada Selasa (26/7-2022) siang melalui WhatsApp, hingga Rabu (27/7-2022) malam, sekitar pukul 21.50 tidak memberikan komentar maupun penjelasan meskipun pesan yang dikirim sudah dia baca.
Kabar mengenai rencana pelantikan sejumlah kepala SMP Negeri di Madina itu sudah terdengar sejak sebulan terakhir. Ada yang menyebutkan, sejumlah kepala sekolah dasar (SD) juga ikut dilantik.
Salah satu isu yang ramai diperbincangkan oleh pihak-pihak tertentu dalam beberapa hari terakhir adalah soal rencana pergantian kepala SMP Negeri 2 Panyabungan. Jabatan kepala sekolah yang memiliki lebih 600 siswa ini memang “menggiurkan”. Bisa dimaklumi, sebab otomatis dana BOS (biaya operasional) yang dikelola sekolah ini tergolong banyak.
Itulah sebabnya kepatutan dan kepantasan siapa yang bakal menjadi kepala SMPN 2 Panyabungan menarik dibicarakan. Banyak guru dan kepala sekolah SMP Negeri di Madina berminat memimpin sekolah ini.
Sejurus dengan perbincangan itu, isu tak sedap menerpa Lismulyadi. Informasinya, patut diduga ia sudah “meminang” seorang kepala sekolah SMP Negeri di Panyabungan untuk menjadi kepala sekolah yang berada di Kelurahan Kayujati, Panyabungan ini.
Tidak tanggung-tanggung, calon pengganti Rizal Efendi Lubis diduga menyiapkan uang senilai Rp200 juta asal ia dilantik sebagai kepala SMP Negeri 2 Panyabungan.
“Nama orang yang bakal mendudukinya sudah ada di tangan kepala Dinas Pendidikan Madina. Kepada orang-orang tertentu, Lismulyadi selalu memuji-muji wanita yang berlatar-belakang guru BK (Bimbingan Konseling) tersebut,” kata sumber yang tak mau disebut namanya.
Berdasarkan rumor yang berkembang, beberapa kepala sekolah tingkat SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) di Panyabungan bakal diganti, namun ada juga yang berpindah tempat, serta ada juga yang langsung berhenti jadi kepala sekolah.
Masih menurut informasi itu, kepala sekolah yang bakal dilantik itu adalah untuk SMP Negeri 3 Panyabungan, SMP Negeri 6 Panyabunggan, SMP Negeri 4 Panyabungan, dan SMP Negeri 5 Panyabungan.
Entah lupa atau memang tak tersentuh pada rencana mutasi kepala sekolah yang bakal digelar dalam waktu dekat, sang sumber tidak menyebutkan mengenai kepala SMP Negeri 1 Panyabungan.
Seorang kepala SMP Negeri di Panyabungan menyebutkan, jika ada di antara kepala SMP Negeri yang bakal diganti sudah jelang pensiun, hendaknya dipertimbangkan lagi untuk menggantinya.
“Kasihlah ia penghargaan. Ini hanya sekadar pendapat saya saja. Jika memang kuat alasan menggangtinya, itu tentu hak bupati,” katanya.
Media ini sudah mendapatkan nama seorang kepala SMP Negeri di Panyabungan yang diduga sangat mengimpikan jabatan kepala SMP Negeri 2 Panyabungan.
Namun, informasi mengenai sosok wanita tersebut masih terus diselidiki. Konon, ia sangat berpengalaman mengelola dana BOS karena bertahun-tahun menjadi bendahara dana BOS, dan sekarang ia sedang menjabat kepala SMP Negeri di Panyabungan.
Ketika diminta tanggapannya mengenai rumor dugaan praktik transaksional pada rencana mutasi dan pergantian kepala SMP di Madina, Lismulyadi tidak memberi jawaban sama sekali meskipun daftar pertanyaan sudah dikirim melalui jaringan WhatsApp lebih dari 24 jam lalu.(*)
Wartawan/Editor: Akhir Matondang