BERITAHUta.com–Ustad H.M. Amin Rangkuti, Lc., mengaku prihatin terhadap penanganan dugaan penistaan dan pelecehan Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi (LSM), Mandailing Natal (Madina), Sumut yang dilakukan pemilik akun facebook (fb) Rizky Hardiansyah.
Pasalnya, meskipun dugaan penistaan dan pelecehan tersebut sudah dilaporkan ke pihak Polda Sumut dan Polres Madina, namun sampai saat ini kepolisian belum berhasil menangkap sang pelaku.
“Kami sangat prihatin. Kasus ini sudah dilaporkan ke penegak hukum, tapi sampai sekarang pelaku belum juga ditangkap,” kata Amin Rangkuti disela-sela pertemuan sejumlah alumni Pesantren Musthafawiyah Purba Baru dari lintas organisasi dan profesi yang berlangsung di Restoran Dapoer Nenek, Pidoli, Kecamatan Panyabungan, Madina, Minggu petang (21/2-2021).
Pertemuan para alumni itu membahas lambannya kepolisian mengungkap dan menangkap pemilik akun fb: Rizky Hardiansyah, yang diduga melakukan penistaan serta pelecehahan terhadap Pesantren Musthafawiyah Purba Baru.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya: Ustad Muklis Pasaribu, Ustad Abdul Azis Hasibuan, M. Ali (Badai Paten), M. Irwansyah Lubis, M. Al-Hasan Nasution, Khairil Amri, Rajab Hasibuan, Riyadi Awan Lubis, dan Usman Sabil Sinambela.
“Kami tidak terima ulama dan simbol agama Islam dihina. Kami mohon kepada bapak Kapolda Sumut dan Kapolres Madina segera menangkap pemilik akun facebook Rizky Hardiansyah,” ujar Amin Rangkuti sembari meneteskan air mata.
Dalam pertemuan itu, para alumni Musthafawiyah sepakat membuat pernyataan sikap. Salah satu poin penting kesepakatan mereka adalah memberi waktu 7×24 jam bagi pihak kepolisian untuk mengungkap dan menangkap pemilik akun fb: Rizky Hardiansyah.
Hanya saja, dalam pernyataan sikap itu para alumni tidak menyebutkan langkah apa yang bakal mereka tempuh jika pihak kepolisian tidak mampu memenuhi deadline sesuai tenggang waktu yang disebutkan.
“Kami meminta keseriusan pihak kepolisian memprioritaskan penyelidikan serta menangkap siapa pun pemilik akun facebook Rizky Hardiansyah,” sebut Amin Rangkuti.
Pada salah satu poin pernyataan sikap alumni disebutkan, elemen masyarakat, khususnya alumni dan santri Musthafawiyah diharapkan tetap bersikap arif dan bijaksana menyikapi persoalan dugaan penistaan dan pelecehan yang dilakukan pemilik akun fb: Rizky Hardiansyah.
“Kita semua diminta tenang. Harus bisa menahan diri. Tidak perlu meladeni postingan Rizky Hardiansyah,” jelas Amin Rangkuti.
Ia mengharapkan semua elemen masyarakat waspada terhadap setiap gerakan yang dilakukan pihak-pihak tertentu, baik berupa fitnah, hasutan, provokasi, agitasi, propaganda serta skenario untuk menciptakan kegaduhan.
“Waspada adu domba yang dapat merusak tatanan persatuan umat dan kerukunan umat beragama,” kata ustad.
Semoga, lanjutnya, kita bisa mengambil ibroh (peringatan) dan hikmah atas kejadian ini. Lebih hat-hati dalam menggunakan media sosial. Tidak ikut-ikutan dalam menyebarkan ujaran kebencian, hoax dan informasi keliru.
“Apalagi postingan yang mengarah pada penistaan agama, pencemaran nama baik dan perbuatan melanggar hukum lainnya,” tutur Amin Rangkuti. (*)
Peliput: Tim
Editor: Akhir Matondang