BERBAGI
SIAP MENGAWAL--Para wartawan Madina menyatakan siap mengawal kasus pengeroyokan dialami Jefry Barata Lubis. Mereka bertemu menyamakan persepsi di Lopo Mandailing Coffee, SPBU Aek Galoga, Pidoli Lombang, Panyabungan, Madina pada, Sabtu petang (5/3-2022). (foto: syahren hasibuan)

PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Solidaritas wartawan Mandailing Natal (Madina), Sumut meletup. Sabtu sore (5/3-2022), mereka berkumpul memberikan dukungan moral kepada Jefry Barata Lubis, wartawan media online Topmetronews.

Bukan hanya itu, para jurnalis juga menandatangani tiga tuntutan atas pengeroyokan yang dilakukan sekelompok orang terhadap Jefry pada, Jumat malam (4/3-2022).

Tiga tuntutan itu, pertama: mengutuk keras tindakan penganiayaan terhadap Jefry karena ini ancaman kekerasan bagi seluruh wartawan di Indonesia.

Kedua: meminta kepada kepolisian segera menangkap pelaku dan otak intelektual pengeroyokan tersebut.

Jefri Barata Lubis (tengah) didampingi Akhiruddin Matondang (kiri) dan Iskandar Hasibuan (kanan). (foto: syahren hasibuan)

Dan, ketiga: meminta kepada aparat penegak hukum menjatuhkan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku pengeroyokan. Jurnalis Madina akan mengawal kasus ini sampai putusan majelis hakim dijatuhkan.

Pada pertemuan wartawan yang berlangsung di Lopo Mandailing Coffee, SPBU Aek Galoga, Desa Pidoli Lombang, Kecamatan Panyabungan, Madina—tempat kejadian perkara (TKP) pengeroyokan terhadap Jefry–juga disepakati sejumlah advokad dari Madina bakal turut mendampingi tim Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PWI Sumut mengawal perkara ini sampai ke pengadilan.

BERITA TERKAIT  DPRD Sumut Prihatin Lihat Kondisi Proyek Tanggul Penahan Banjir di Sungai Aek Pohon

Para wartawan yang jumlahnya 50-an orang mendengarkan langsung kronologis kejadian dari Jefry.

Ketua PWI Madina Ridwan didampingi antara lain Iskandar Hasibuan (Malintang Pos), Ali Manto “Musa” Lubis (Manyota), Alkaf Masri (Madina Pos), dan Akhiruddin Matondang (Beritahuta)  memastikan kejadian dialami Jefri bukan urusan pribadi, tetapi terkait pemberitaan.

“Semua yang disampaikan Jefry adalah fakta yang dapat dipertanggujawabkan. Ini terkait karya jurnalistik,” katanya.

“Jika keberatan atas pemberitaan, silahkan pergunakan hak jawab atau bantahan. Bukan dengan cara kekerasan karena itu tak beradab,” jelasnya.

BERITA TERKAIT  Ketua PPP Madina Sebut Demo Warga Singkuang 1 Justru Memperlambat Realisasi Plasma bagi Mereka
Suasana ketika para wartawan Madina musyawarah terkait kasus dialami Jefry. (foto: syahren hasibuan)

Ali Musa menyatakan prihatin atas kasus dialami Jefry. “Kita minta kepada penegak hukum segera mengusutnya. Kita tidak boleh takut dan gentar,” katanya.

Iskandar Hasibuan menyesalkan aksi kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi. “Saya mengambarkan itu sangat brutal. Saya prihatin akhirnya kekerasan itu terjadi kepada adek saya Jepry,” ujarnya.

Akhiruddin Matondang berharap kejadian dialami Jefry tidak terulang di Madina. Ia berharap para wartawan terus bersatu dalam mengawal proses hukum bagi para pelaku.

“Saya yakin, mereka (pelaku-red) bakal tertangkap. Hanya masalah waktu saja. Kita doakan sama-sama supaya polisi cepat dapat meringkus para pelaku, termasuk dalangnya,” katanya. (*)

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here