PANYABUNGAN, BERITAHUta.com–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mandailing Natal (Madina), Sumut berencana mengembangkan budidaya ikan air tawar guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap komoditi ini.
Selain itu, budidaya ikan air tawar ini juga dimaksudkan agar dapat menopang perekonomian masyarakat Madina. “Bagaimana nanti budidaya ikan air tawar dapat menopang ekonomi daerah,” kata Atika Azmi Utammi, wakil bupati Madina.
Ia menyebutkan hal itu saat meninjau tiga lokasi sentra budidaya ikan air tawar di Desa Sabajambu dan Gunungtua—keduanya masuk wilayah Kecamatan Panyabungan–dan Desa Tanjung Mompang, Kecamatan Panyabungan Utara pada, Kamis (20/1-2022).
Atika Azmi Utami menyebutkan, selama ini pemkab fokus pada bidang pertanian.
“Padahal, kita punya potensi luar biasa dari budidaya ikan air tawar,” katanya.
Dalam peninjauan itu, wakil bupati didampingi Kepala Dinas Perikanan Madina Bahrein Lubis, Kepala Badan Keuangan Sahnan Pasaribu, dan Kepala Bappeda Lismulyadi.
Dari kunjungan itu, dijadikan salah satu variabel memformulasikan kebijakan yang cocok dalam pengembangan budidaya ikan air tawar di Madina.
“Saat ini kita masih mengimpun data langsung ke lapangan. Apa dan bagaimana nanti kebijakannya bakal dibahas bersama OPD (organisasi perangkat daerah) terkait,” ujar Atika Azmi Utammi.
Menurutnya, potensi bisnis budidaya ikan air tawar sangat menjanjikan. Pasalnya, selama ini kebutuhan ikan air tawar di Madina dipasok dari daerah Pasaman, Sumbar.
Karena itu, pemkab ingin mengembangkan budidaya ikan air tawar agar pada masa mendatang kebutuhan masyarakat terhadap ikan air tawar tidak perlu lagi didatangkan dari luar daerah.
“Kenapa kita tidak berpikir menyuplai pasar sendiri, sehingga (peternak ikan di Madina) tidak menjadi tamu di negeri sendiri. Itulah intinya,” tuturnya.
Saat ini kebutuhan ikan air tawar di Madina, seperti ikan mas mencapai 3,5 ton per hari.
Kepala Dinas Perikanan Madina Bahrein Lubis menyebutkan hingga saat ini, peternak ikan di Madina belum ada yang mampu berproduksi setiap hari.
“Inilah yang mau kita rencanakan, bagaimana caranya agar kita bisa memenuhi sendiri kebutuhan ikan mas,” katanya.
Menurut Bahrein, saat ini ada 12 kelompok ternak ikan mas yang menjadi binaan pemkab. Jumlah kelompok ikan mas itu akan terus dikembangkan, termasuk peningkatan kelas kelompoknya. (*)
Editor: Akhir Matondang