BERITAHUta.com—Pekan Raya Durian dan Produk Unggulan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut yang dibuka pada, Sabtu (12/2-2022), mendapat sambutan positif dari masyarakat. Pengunjung ramai, bahkan sempat menyebabkan kemacetan panjang di jainsum dekat kegiatan.
Sejak pukul 08.00 lokasi Pekan Raya Durian yang berada di halaman SMP Negeri 1 Tambangan sudah mulai ramai. Bupati Madina H.M. Ja’far Sukhairi membuka acara ini sekitar pukul 11.00.
Antusias masyarakat menyaksikan kegiatan yang baru kali pertama dilaksanakan ini membuat jalinsum Panyabungan-Kotanopan ramai oleh warga yang lalu-lalang di sekitar lokasi.
Kemacetan kendaraan—baik roda dua, roda tiga, serta roda empat atau lebih—tak terelakkan. Hal ini antara lain disebabkan banyak kendaraan pengunjung yang parkir di sisi kiri dan kanan jalinsum.
“Saya sampai terkena macet lebih satu jam agar bisa sampai ke lokasi acara,” kata mantan ketua organisasi kepemudaan di Madina.
Hal serupa dikatakan Syukur (47), warga Kotanopan, Madina. Hampir 1,5 jam ia yang meluncur dari arah selatan-utara terjebak macet. “Jarang macet seperti ini di sini. Ya udahlah, namanya ada pesta,” katanya sembari mengumbar senyum.
Berdasarkan pantauan Beritahuta.com, kemacetan memang sulit dihindari disebabkan ramainya animo masyarakat menyaksikan Pekan Raya Durian dan Produk Unggulan Tambangan ini. Kondisi tersebut diperburuk pula di sepanjang kiri-kanan jalinsum berjejer parkir aneka kendaraan pribadi.
Bahu jalan yang sempit membuat sebagian mobil terpaksa parkir di separoh aspal. Jika truk Fuso berpapasan dengan bis ALS, misalnya, tentu saja membuat laju kendaraan terhalang. Bahkan, tampak kernet bis dan truk, dibantu panitia sibuk mengatur arus lalu lintas agar tidak terhalang lama.
Keinginan masyarakat yang tinggi menyaksikan kegiatan ini, sekaligus ingin menikmati aneka tarutung (durian-red) Tambangan, memang diluar perkiraan panitia. Ini antara lain terlihat dari stok durian yang mereka siapkan, hanya cukup sampai sekitar pukul 14.30.
“Ini diluar perkiraan kami. Namanya baru kali pertama dilaksanakan, sehingga kami tidak menyangka ternyata begitu antusias masyarakat ingin menyaksikan kegiatan ini,” kata Ali Musa “Manto” Lubis, ketua panitia.
Menurutnya, setiap desa/kelurahan sudah menyiapkan minimal 30 buah durian di setiap stand mereka. Jumlah stand ada 20 unit, sehingga jika ditaksir durian yang disiapkan pada hari pertama sekitar 600 biji.
Ali Musa “Manto” mengaku mereka tak menduga ternyata setelah selesai agenda pembukaan oleh bupati yang dihadiri unsur muspida, jumlah masyarakat yang datang ke lokasi makin ramai, bahkan sempat menimbulkan kemacatan panjang. “Ada kesalahan teknis, tapi mau apa lagi. Kita tak menduga,” katanya.
Ia menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyaman dirasakan pengunjung. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang pada masa mendatang, termasuk pada hari kedua, Minggu (13/2-2022).
Pantauan media ini, kekurangan durian yang memang kualitasnya hampir tak ada yang jelek, disebabkan banyak pengunjung membawa pulang durian. Banyak yang menenteng karung berisi buah berduri menuju kendaraannya.
“Seharusnya durian ini kita makan bersama di lokasi acara secara gratis. Puaskan makan durian,” kata Ali Musa “Manto” sembari tertawa.
Sekretaris Kecamatan Tambangan Abdul Husin S.Pd., juga mengakui tidak bisa berbuat banyak melihat tingginya animo masyarakat menyaksikan Pekan Raya Durian dan Produk Unggulan Tambangan. “Mudah-mudahan pada hari kedua, Minggu besok, pelaksanannya bisa kami benahi. Mohon maaf bagi masyarakat yang tak sempat mencicipi durian. In syaa Allah besok kami siapkan lagi,” katanya.
Dalam kaitan ini, dia sudah berkoordinasi dengan camat dan para kepala desa serta pemilik stand agar pada hari kedua, sekaligus penutupan bisa berlangsung sukses. (*)
Editor: Akhir Matondang