BERITAHUta.com—Muhammad Taisir dan Hafsah Nasution mungkin guru paling bahagia di tanah air bertepatan Hari Guru Nasional 2019.
Pasalnya, Senin (25/11), putri pasangan suami istri itu diwisuda di Gedung Auditorium Universitas Sumatera Utara (USU) Medan berpredikat cumlaude dengan indeks prestasi: 3,92.
Prestasi sang anak sekaligus kado istimewa bagi keduanya yang belum pernah didapatkan setiap momentum Hari Guru Nasional sebelumnya.
Riska Amaliah, itulah nama putri sulung Taisir dan Hafsah. Bukan hanya meraih cumlaude di Fakultas Farmasi USU, alumni SMA Negeri 1 Panyabungan, Mandailing Natal (Madina), Sumut, itu juga dipercaya menyampaikan sambutan mewakili wisudawan.
Konon, ini kali pertama mahasiswa USU asal Madina terpilih memberi sambutan mewakili wisudawan pada acara wisuda di kampus tersebut.
Riska pun menjawab kepercayaan terhadapnya dengan baik. Ia penuh percaya diri berdiri di atas podium disaksikan rektor, para guru besar, dosen, staf, dan undangan lainnya.
Panitia betul-betul tak salah memilih Riska. Padahal mereka yang diwisuda antara lain program doktor, magister, magister dan dokter spesialis, pendidikan spesialis, pendidikan profesi, serta program sarjana.
Taisir dan Hafsah sampai terharu melihat buah hati mereka tampil gemilang di podium. Sesekali si putri sulung melempar senyum, pertanda ia begitu rileks dan tak ada keraguan atas kemampuannya.
“Kami sangat bahagia dan sangat senang,” kata Taisir.
Taisir adalah guru pendidikan jasmani dan kesehatan (penjaskes) di SMA Negeri 1 Kotanopan, Madina. Sedangkan Hafsah mengajar fisika di SMA Negeri 1 Panyabungan. Keduanya menjadi guru sejak 1989.
Riska merupakan putri sulung dari dua bersaudara. Adiknya, Elvi Solihana Nasution kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) USU dan saat ini sedang mengikuti koas.
Pada awal sambutannya, Riska menyampaikan terima kasih kepada kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan terbesar, yaitu kepercayaan moral dan spirit.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pimpinan kampus, staf, dosen dan karyawan USU atas dinamika kebersamaan sehingga dapat terus menjalankan proses masa studi dengan baik,” ujar mantan ketua Devisi Saintek Inkubator Sains USU (2015-2017).
Gadis yang aktif di organisasi Konsultan Olimpiade Incomphasco Fakultas Farmasi USU, itu menyebutkan, wisudawan banyak dapat pelajaran semasa kuliah, baik menggali potensi diri maupun bersosialisasi.
Sudah banyak dapat mengalaman untuk pendewasaan. Hal tersebut dimaknai sebagai proses mengabdikan diri terhadap sesama.
“Kita akan selalu mengenang keceriaan sebagai euforia inshada ketika kita harus mengerjakan tugas sampai larut malam. Ketika kita duduk di lantai lorong kampus berkeluh kesah. Ketika kita hampir putus asa karena tidak menemukan buku yang dicari di rak-rak perpustakaan. Dan, ketika kita menunggu hujan reda sembari menikmati senja jingga yang perlahan lesap menuju peraduan malam,” ujar Riska.
Wisudawan, kata dia, sudah banyak memperoleh pengalaman manis di kampus tercinta. Memori tersebut hendaknya dijadikan sebagai kisah klasik dan sumber semangat dalam menapak karier masing-masing.
“Kini, marilah kita semua peka terhadap konteks permasalahan hidup. Lalu, berkarya dengan segala pengetahuan dimiliki. Hari ini kita berakhir dari puncak masa studi. Hari ini kita dapat tantangan baru, sekaligus mengabdikan diri terhadap pangkuan ibu pertiwi,” sebut Riska.
PRESTASI RISKI AMALIAH
- Juara 1 Putri Farmasi Indonesia Olimpiade Farmasi Indonesia (2017)
- Mahasiswa Berperstasi 2 Fakultas Farmasi USU-Medan (2017)
- Delegasi Perturakan Pelajar Indonesia –Malaysia (2017)
- Juara 1 Debat Kefarmasian Pharmacovent Uhamka-Jakarta (2017)
- Juara 1 Karya Tulis Ilmiah Farmasi Expo, USU-Medan (2017)
- Juara 1 Video Edukasi Mahasiswa Kesehatan USU- Medan (2016)
- Juara 3 Karya Tulis Ilmiah Farmasi Expo, Uhamka- Jakarta (2017)
- Best Delegation Formulasi Sediaan Padat Olimpiade Farmasi Indonesia
- Juara 1 Cerdas Cermat Kefarmasian (2015)
- Finalis Karya Tulis Ilmiah, Kalsel (2017)
- Finalis Olimpiade Farmasi Klinis, Surabaya
- Finalis Karya Tulis Ilmiah, Palembang (2017)
- Juara 3 Bedah Jurnal
Peliput: Tim
Editor: Akhir Matondang