BERBAGI
TAK BEDA--Masyarakat yang melaksanakan salat Idul Fitri 1441 H di Masjid Raya Pasar Lama Panyabungan tampak tumpah ke jalan raya pusat kota. Pemandangan ini tak jauh beda dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.

BERITAHUta.com–Suasana Idul Fitri 1441 di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut tak jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Terkesan tidak ada kekhawatiran terhadap wabah covid-19.

Masjid-masjid yang setiap Lebaran melaksanakan salat, tetap mengadakan salat Idul Fitri 1441. Jika ada sedikit pengurangan jumlah jamaah, hal tersebut disebabkan perantau dari jauh tidak mudik.

Di Masjid Raya Walqurra Walhuffaz Pasar Lama, Panyabungan, Madina, jamaah yang melaksanakan salat Idul Fitri membeludak sampai ke jalan pusat kota.

Pemandangan ini nyaris tak ada beda dengan jumlah jamaah pada Lebaran tahun-tahun sebelumnya.

Hal serupa, misalnya, tampak di Masjid Al-Munawarah, Kelurahan Panyabungan III, Kecamatan Panyabungan, Madina. Jamaah yang mengikuti salat Idul Fitri tahun ini tak jauh beda dibanding tahun lalu.

“Tak jauh beda dengan tahun lalu. Bedanya tahun ini yang pulang kampung dari Jakarta dan sekitarnya, tidak ada. Paling mahasiswa yang jauh-jauh hari sebelum puasa sudah pulang kampung,” kata seorang warga.

BERITA TERKAIT  Razman Arif Nasution Raih Penghargaan dari YPPI dan "Achievement Magazine"

Kondisi cuaca pada 1 Syawal 1441 H di Madina dan sekitarnya cukup cerah. Usai melaksanakan salat Idul Fitri, warga yang hendak bersilaturrahmi ke rumah keluarga dan kerabatnya juga ramai lalu-lalang di jalan raya.

Pemandangan seperti biasa juga tampak di areal perkuburan Banjar Kobun, Panyabungan II, Kecamatan Panyabungan, Madina. Demikian juga di perkuburan Panyabungan III yang ada di belakang Cafe Aek Mata Julu (AMJ) jalinsum lintas timur Panyabungan.

Meskopun cuaca panas menyengat, tak mengurangi niat warga untuk melakukan ziarah. Usai salat Idul Fitri, satu persatu warga berdatangan menziarahi di makam keluarganya.

Pada  Sabtu malam (23/5-2020), suasana keramaian di Madina pun seolah tak beda dengan malam 1 Syawal tahun-tahun sebelumnya. Kendaraan dan warga beraktivitas seperti biasa.

Di Panyabungan yang merupakan ibu kota kabupaten ini, tampak begitu ramai. Anjuran pemerintan untuk tidak melaksanakan pawai takbir tak bergeming. Warga begitu antusias berkeliling pusat kota mengumandangkan takbir kebesaran Sang Pencipta.

BERITA TERKAIT  Bejat, Seorang Ayah di Batang Natal Diduga Kerap Cabuli Putri Kandungnya

Mobil pribadi, pikap, bahkan truk ikut pawai takbiran. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pawai takbir juga dimeriahkan tabuhan gordang sembilan.

Tak ayal, masyarakat tumpah di seputaran pasar lama Panyabungan. Bahkan menimbulkan kemacetan arus lalu lintas.

Selain mereka yang ikut pawai takbir, suasana kota ini juga dipadati warga yang hendak berbelanja kebutuhan Idul Fitri 1441. Warga tumpah di sekitar Madina Square Panyabungan.

Hingga jelang subuh, masih banyak toko-toko buka. Warga yang berbelanja pun tampak tak henti. “Corona-corona, tapi aktivitas  masih warga seperti biasa. Ya Allah lindunganlah kami dari wabah covid-19,” kata Masdewarni Hasibuan melalui siaran langsung faceebook menggambarkan aktivitas masyarakat di Desa Simangambat, Kecamatan Siabu, Madina. (*)

Peliput: Tim

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here