BERBAGI
Bagian depan bangunan SMA Negeri 1 Panyabungan, Madina. (foto: akhir matondang)

PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Kepala SMA Negeri 1 Panyabungan, Mandailing Natal (Madina), Sumut M. Nuh Nasution tak bisa memberikan data tingkat kelulusan alumni sekolah itu masuk PTN  yang mencapai 30-45 prosen. Janjinya, ternyata hanya “pepesan kosong” alias bohong.

Pasalnya, hingga Minggu petang (10/4-2022), atau empat hari berlalu sesuai waktu yang dijanjikan untuk memberikan data kelulusan siswa SMAN 1 Panyabungan masuk PTN (perguruan tinggi negeri), nyatanya hingga berita ini ditulis belum juga diberikan.

Padahal media ini sudah meminta kembali data tersebut melalui whatsapp pada, Jumat (8/4-2022), sekitar 14.35, tetapi tidak diindahkan. Meskipun isi whatsapp tersebut sudah dibaca—tanpa tanda contreng biru, namun ia memilih bungkam.

Sebelumnya, saat melakukan umrah pekan lalu, M. Nuh menyebutkan dalam tiga tahun terakhir tingkat kelulusan siswa SMAN 1 Panyabungan masuk PTN mencapai 30-45 prosen. Ia berjanji memberikan data pendukung angka tersebut setelah pulang umrah.

“Banyak, mencapai 30-45 prosen. Namun banyak yang tidak melapor. Ada juga siswa yang tidak langsung mendaftar, baru pada beberapa tahun kemudian setelah ia lulus mendaftar,” katanya ketika diminta data kelulusan SMAN 1 Panyabungan masuk PTN—berbagai jalur penerimaan– dalam tiga tahun terakhir.

BERITA TERKAIT  Luar Biasa, 91 Prosen Lulusan MAN 1 Madina 2021 Masuk PTN

Sejumlah masyarakat dan mantan guru SMAN 1 Panyabungan yang diminta komentarnya mengenai hal itu seolah sepakat angka 30-45 prosen tersebut tak meyakinkan.

“Wajar Pak Nuh tidak bisa memberikan data. Mestinya, jika betul mencapai 30 prosen saja, tak usah sampai 45 prosen, kasih kan dong datanya supaya masyarakat tahu kualitas lulusan sekolah itu tetap mampu bersaing memperebutkan kursi PTN,” kata wali murid lulusan 2021 lalu.

Seorang mantan guru SMAN 1 Panyabungan mengaku prihatin melihat kondisi sekolah itu saat ini. “Saya banyak dapat informasi dari para guru yang masih aktif, mereka seperti tidak punya panutan yang mampu mengarahkan manajemen pengelolaan sebuah pendidikan, apalagi untuk tingkat SLTA,” katanya saat bertemu secara tak sengaja di suatu tempat dengan Beritahuta.com.

Dia berharap ada pihak yang peduli dengan kondisi yang tak sehat di sekolah tersebut. “Entah betul atau tidak, katanya tidak lebih 20 prosen jumlah guru yang masih menganggap Pak Nuh sebagai kepala sekolah. Tapi saya tak tahu kebenaran informasi ini, silakan diselidiki,” kata mantan guru yang minta namanya tak ditulis.

BERITA TERKAIT  Bunda PAUD Madina Bangga Lihat Jumlah Pendidikan Usia Dini Terus Bertambah

Berdasarkan informasi yang didapat media ini, jumlah lulusan SMAN 1 Panyabungan setiap tahun sekitar 245 siswa. Jika dalam tiga tahun terakhir rata-rata tingkat kelulusan masuk PTN sebanyak 30 prosen, maka setiap tahun ada sekitar 73 alumni diterima di PTN.

Sedangkan jika 40 prosen saja—bukan 45 prosen, maka 98 siswa setiap tahun masuk PTN.

Bukan tak percaya dengan angka yang disebutkan M. Nuh, tetapi jika sampai mencapai 90-an siswa dari suatu SLTA masuk PTN, rasanya itu suatu prestasi luar biasa. Sementara, prestasi akademi SMAN 1 Panyabungan belakangan ini terkesan redup.

Menananggapi hal itu, sebelumnya M. Nuh menyebutkan dia merasa sudah berupaya dan berusaha maksimal memajukan sekolah yang dipimpin.

“Tahun ini yang lulus PTN melalui SNMPTN (seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri) hanya dua orang. Saya secara pribadi sangat sok dan kecewa. Padahal upaya lobi bersama ketua Pasmada ke perguruan tinggi di wilayah Sumut dan Sumbar sudah dilakukan,” katanya.(*)

Editor: Akhir Matondang

 

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here