BERBAGI
LUBUK LARANGAN "MANDEHE"--Sofwat Nasution, Mustafa Bakri dan H. Cian berdiri di tangga ke sungai menyaksikan para "pandehe" menangkap ikan lubuk larangan Aek Mata, Banjarsibaguri, Panyabungan, Madina, Sabtu (5/12-2020).

BERITAHUta.com—Sedikitnya 2000 pandehe, Sabtu pagi (5/12-2020),  menunjukkan kepandaian di daerah aliran sunga (DAS) Banjarsibaguri, Kecamatan Panyabungan, Madina, Sumut. H.M. Sofwat Nasution dan Mustafa Bakri Nasution hadir pada pembukaan lubuk larangan tersebut.

Sejak pukul 08.00, masyarakat dari berbagai usia sudah berkumpul di jalinsum lintas timur, Banjarsibaguri. Sebagian lagi, duduk-duduk di pinggir sungai menunggu tanda mulai pembukaan lubuk larangan.

Ini potret keseruan peserta “mandehe” lubuk larangan Aek Mata, Banjarsibaguri, Panyabungan, Madina.

Mereka menunggu calon bupati Madina (Mandailing Natal) Sofwat Nasution, Pimpinan Mustafawiyah Purba Baru H. Mustafa Bakri Nasution, dan rombongan tiba di lokasi.

Sekitar pukul 09.15 Sofwat Nasution, Mustafa Bakri dan rombongan tiba di lokasi. Ratusan peserta lubuk larangan dan masyarakat ikut menyambut sembari mengeluk-elukan pasangan nomor tiga ini, “Tolu…tolu…tolu..” ujar mereka penuh semangat.

Dari jalinsum lintas timur, Sofwat Nasution dan rombongan berjalan menuju pinggir Aek Mata. Disana sudah menunggu masyarakat lainnya, sebagian peserta lubuk larangan, dan anak yatim.

Sofwat Nasution memberikan santunan terhadap anak yatim Banjarsibaguri.

Tak lama kemudian, Sofwat Nasution memberikan santunan anak yatim. Tampak sejumlah tokoh masyarakat Banjarsibaguri, seperti H. Nuh Nasution yang akrab disapa Mambang dan H. Cian Nasution.

BERITA TERKAIT  Berhentilah Gaduh, Paslon Pilkada Madina yang Minta Lawan Didiskualifikasi Tanda Tak ‘Pede’

Usai penyerahan santunan anak yatim, dilanjutkan pembukaan lubuk larangan. Sofwat Nasution dan Mustafa Bakri berjalan menuju tangga turun ke sungai.

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya buka lubuk larangan ini,” sebut calon bupati yang diusung Gerindra, Demokrat dan PAN ini.

Seiring kemudian, terdengar suara sirene dari Masjid Al-Muanarah Banjarsibaguri. Burrrrr,  sedikitnya 2000 peserta berhamburan ke sungai. Tidak pandang umur, semua “berjibaku” menunjukkan kepadaian masing-masing menangkap ikan tanpa alat aliat tangan kosong. Lokasi lubuk larangan DAS Aek Mata yaitu dari jembatan Aek Mata Pasar Lama Panyabungan sampai jembatan Aek Mata jalunsum lintas timur.

Luar biasa, banyak peserta begitu badannya kecebur sungai, langsung dapat ikan mas. Ukuran ikannya pun besar-besar, ada yang sampai 3 kg.

Berbeda dengan pembukaan lubuk larangan Banjarsibaguri sebelumnya, kali ini sungai tidak terlalu besar, dan ikannya pun banyak.

“Alhamdulillah, sudah gratis dapat pula. Anggo sakali on puasma, gratis buse dope dabo. Tarimo kasih tu Bang Sofwat,” kata Ahmad, sembari memperlihatkan ikan tangkapannya.

BERITA TERKAIT  Dihadapan M. Sofwat Nasution, Tuan Royhan: “Margonti Mantong Jolo...”
Sofwat Nasution dan Mustafa Bakri saat tiba di di Aek Mata Julu, jalinsum lintas timur, Banjarsibaguri.

Memang, kali ini panitia sengaja menggratiskan pembukaan lubuk larangan Banjarsibaguri sebagai bentuk dukungan terhadap pasangan H.M. Sofwat Nasutio dan Ir. Zubeir Lubis (Sofwat-Beir). “Udak Sofwat ami anggap alak Banjarsibaguri, sangat pantas ami dukung,” kata Zainuddin Lubis, panitia lubuk larangan.

Sofwat Nasution mengaku senang melihat atraksi para pandehe. “Madung lolot iba inda mangaligi lubuk larangan, cocok juo do on jadi hiburan sakaligus mandapot gulaen,” ujarnya.

Tak hanya itu, Sofwat Nasution menyebutkan melihat kondisi Aek Mata saat ini, ia ingat dulu ketika sungai ini masih bersih. “Najolo sering do au maridi ison, sannari madung namenekan aek nai uida,” katanya.

Sebelum meinggalkan lokasi Aek Mata Julu, Sofwat Nasution, Mustafa Bakri dan rombongan mangopi di lopo milik Ateng. Sekitar satu jam mereka di lopo ini sembari bincang-bincang dengan masyarakat.(*)

Peliput: Tim

Editor: Akhir Matondang

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here