
PANYABUNGAN, BERITAHUta.com—Pemkab Mandailing Natal (Madina), Sumut menggelar halalbihalal antar Aparatur Sipil Negara (ASN), Tenaga Kerja Sukarela (TKS) dan masyarakat di Masjid Agung Nur Ala Nur, Desa Parbagunan, Panyabungan, belum lama ini.
Acara yang dibuka pembacaan ayat suci Al-Quran dihadir, Bupati H.M. Ja’far Sukhairi Nasution, Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution, Sekdakab Gozali Pulungan, Kapolres AKBP H.M. Reza Chairul AS., dan Kajari Novan Hadian.
Bupati menyampaikan spresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang bersedia meringankan langkah hadir dalam rangka melaksanakan halalbihalal Pemkab Madina 2022.
“Halalbihalal merupakan satu tradisi positif dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri guna menyempurnakan kemenangan dan kesucian yang diraih setelah melaksanakan puasa dan ibadah lain selama bulan suci Ramadan,” katanya.
Melalui kegiatan ini, kata dia, diharapkan dapat saling membersihkan diri secara tulus dan ikhlas. Saling memberi dan meminta maaf kepada sesama atas segala khilaf dan dosa.
Pelaksanaan halalbihalal bukan hanya sekadar menggalang silaturahmi saja, tapi terpenting adalah mempererat rasa persaudaraan serta kekeluargaan antaraumat muslim. Sekaligus mempererat hubungan antarpimpinan, ASN, TKS dan masyarakat dalam meningkatkan ukhuwah islamiyah di jajaran pemkab.
“Melalui acara halalbihalal mari kita bermuhasabah diri dan bermunajat kepada Allah SWT agar kita dan daerah dijauhi dari marabahaya,” kata Ja’far Sukhairi.
Setelah mendengar arahan dari bupati, dilanjutkan tausiah ustad Mhd. Ali Napian Siregar dengan tema “Bagaimana kita jadi insan yang bertaqwa.”
Dalam ceramahnya Ustad Ali mengatakan hendaklah engkau segera mencari ampunan dan mendapatkan surga Allah SWT. Ia mengatakan surga itu lebih luar biasa dari pada langit dan bumi. Surga disediakan bagi orang bertaqwa.
“Apakah kita sudah bertaqwa atau belum. Apakah semua orang berpuasa sudah menjadi orang bertaqwa, belum tentu,” kata ustad.
“Deba tong puaso alak puaso ia. Puaso do ia bulan nai nai tong angkon puaso,” kata ustad Ali dengan bahasa Mandailing.
Biasanya, kata dia, masyarakat kebanyak puasa premium (pre-makan pre-minum). Harusnya puasa pertamax (perbaiki ketaqwaan yang maksimal).
Lebih lanjut, disebutkan dengan puasa umat Islam dapat pertalit (perbaiki hubungan dengan tetangga jangan pelit). Jika udah pertalit, jangan sampai lupa minyak tanah (menyimak Al-Quran tahan amarah. “Kalo sudah demikian siapa orang yang bertaqwa.” (*)
Editor: Akhir Matondang